Jakarta — Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, memastikan bahwa pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) sebesar Rp 900.000 per keluarga akan disalurkan melalui PT Pos Indonesia dalam pekan ini. Penyaluran tersebut merupakan bagian dari skema distribusi BLT yang juga memanfaatkan jalur perbankan Himbara.
Purbaya menyebut proses pencairan sempat terdampak sejumlah kendala, terutama masalah logistik, yang menghambat penyaluran ke beberapa daerah. Untuk itu, Menkeu meminta jajarannya dan pihak terkait agar segera menuntaskan permasalahan teknis agar pencairan dapat berjalan tepat waktu.
Pernyataan Menkeu Purbaya:
“Kami telah mengidentifikasi hambatan terutama pada aspek logistik. Saya meminta tim untuk segera menyelesaikan masalah tersebut agar penyaluran BLT ini dapat dilakukan tepat waktu dan tepat sasaran.” — Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan
Skema BLT Kesra memberikan bantuan sebesar Rp 300.000 per bulan selama tiga bulan (Oktober–Desember 2025), yang dibayarkan sekaligus sehingga setiap keluarga penerima akan menerima total Rp 900.000. Pemerintah menargetkan sekitar 35 juta keluarga penerima manfaat (data pemerintah menyebut angka mendekati 35—35,4 juta keluarga), yang masuk dalam kelompok sasaran desil 1–4.
Pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 30 triliun untuk program BLT tambahan ini, yang bersumber dari efisiensi anggaran APBN. Menurut pemerintah, bantuan ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat berpenghasilan rendah, membantu pemenuhan kebutuhan keluarga, mendukung pendidikan anak, serta menjaga daya beli dan ketahanan ekonomi rumah tangga.
Pernyataan Sekretaris Kabinet (Teddy Indra Wijaya):
“Bantuan ini dirancang untuk meringankan beban keluarga yang membutuhkan dan membantu memenuhi kebutuhan dasar serta pendidikan anak. Penyaluran akan berlangsung dari Oktober hingga Desember 2025 dan disalurkan agar segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.” — Teddy Indra Wijaya, Sekretaris Kabinet
Jalur penyaluran dibagi menjadi dua: bank Himbara (untuk keluarga yang sudah terhubung rekening) dan PT Pos Indonesia (untuk mereka yang lebih mudah diakses lewat kantor pos dan layanan tunai). Pemerintah menyatakan akan terus memantau penyaluran agar bantuan tepat waktu dan menghindari kegagalan distribusi.
