SENGETI, – Suasana duka menyelimuti kawasan RT 10 Kelurahan Pijoan, Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), Kabupaten Muaro Jambi, setelah seorang remaja laki-laki bernama Coky Samuel Pardede (13) ditemukan meninggal dunia dengan dugaan kuat bunuh diri. Korban merupakan pelajar kelas 2 di SMP Negeri 7 Muaro Jambi.Senin (9/6/2025)
Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, saat korban ditemukan dalam kondisi tergantung di dalam kamar rumahnya, menggunakan tali nilon hijau sepanjang 194 cm yang terikat di bagian reng atap kamar.
Kapolsek Jaluko, Iptu Yohanes Chandra, S.E., M.H., membenarkan kejadian ini dan menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan olah TKP, memeriksa saksi-saksi, serta mengamankan barang bukti berupa tali jerat sepanjang 32 cm dengan simpul gantung.
“Benar, kami menerima laporan adanya dugaan bunuh diri seorang remaja. Penyelidikan awal telah dilakukan, dan kami juga telah mencatat keterangan dari keluarga dan saksi di sekitar lokasi,” ungkap Kapolsek kepada wartawan.
Berdasarkan keterangan resmi, korban pertama kali ditemukan oleh ibunya, Lastaria Simbolon (35), sesaat setelah menyetrika pakaian di ruang tengah. Bersama adik kandung korban, Cikolas Pardede (11), sang ibu masuk ke kamar dan mendapati korban sudah dalam keadaan tergantung.
Keduanya langsung berupaya menurunkan tubuh korban, sebelum melaporkan kejadian ke Polsek Jaluko. Sayangnya, korban dinyatakan meninggal di tempat.
Fakta menarik muncul dari kesaksian teman korban, Wingga (17), yang terakhir kali bertemu korban pada Minggu malam (8/6). Keduanya bermain gim Ludo di warung dekat rumah hingga dini hari.
“Kami main sampai sekitar jam 2 pagi. Nggak ada yang aneh. Dia masih ngobrol dan ketawa seperti biasa,” ujar Wingga saat diperiksa penyidik.
Tim medis dari Puskesmas Simpang Sungai Duren telah melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah. Hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik, selain memar melingkar di leher yang sesuai dengan bekas jeratan tali.
Dari informasi yang berhasil dihimpun penyidik, korban sebelumnya sempat cekcok dengan orang tuanya lantaran kebiasaan pulang larut malam. Hal ini menjadi salah satu titik awal yang kini didalami pihak kepolisian.