Indeks

Tragedi Tuduhan “Dukun Sihir” di Libya: Penangkapan, Pengakuan Paksa, dan Tuduhan Penyiksaan Saat BAP

Kelompok korban menurut dokumentasi NGO dan Amnesty meliputi:

  • Tokoh dan penganut Sufi (beberapa sheikh ditangkap atau hilang).
  • Anggota komunitas minoritas agama/etnis (mis. Amazigh, penganut Ibadi) yang praktik ritualnya dicurigai.
  • Aktivis, jurnalis, dan individu berseberangan politik yang dituduh dengan dalih moral atau agama.

Detail utama: Apa yang dilaporkan terjadi saat BAP / interogasi?

Dokumen-dokumen investigasi dan laporan saksi memuat pola interogasi yang konsisten. Berikut ringkasan praktik yang dilaporkan terjadi pada saat BAP (Berita Acara Pemeriksaan) atau selama interogasi:

1. Penahanan tanpa prosedur formal & isolasi

Tersangka sering ditangkap tanpa surat perintah dan ditahan di fasilitas tidak resmi atau lokasi milik unit keamanan. Banyak kasus menunjukkan adanya enforced disappearance (hilang paksa) selama berhari-hari atau berminggu-minggu sebelum status tahanan dikonfirmasi.

2. Penyiksaan fisik dan psikologis untuk memaksa pengakuan

Metode yang didokumentasikan meliputi: pemukulan, pemasangan kabel/kejutan listrik, posisi tubuh dipaksakan dalam waktu lama, pembatasan tidur, ancaman kekerasan seksual, sampai ancaman terhadap keluarga. Tujuannya konsisten: memaksa tersangka mengaku melakukan praktik “sihir” atau menyebut orang lain. Amnesty menilai praktik ini sistematis pada beberapa unit.

3. Pengakuan paksa yang direkam & dipublikasikan

Dalam beberapa kasus, pengakuan yang didapat di bawah tekanan direkam dan diunggah ke media sosial oleh unit keamanan untuk mendiskreditkan korban dan membenarkan penahanan. Pengakuan semacam ini kemudian dipakai sebagai “bukti” di mata publik atau media pro-pemerintah.

4. Pemindahan ke penjara & akses hukum dibatasi

Banyak tahanan dilaporkan dipindah ke fasilitas penahanan resmi namun tetap tanpa akses memadai kepada pengacara, keluarga, atau pemeriksaan kesehatan independen. Kondisi penjara yang buruk menambah risiko kesehatan dan keselamatan tahanan.

5. Kematian di tahanan & hilang paksa

Beberapa organisasi mencatat kematian di dalam tahanan yang diduga akibat penyiksaan, dan sejumlah kasus hilang paksa tanpa informasi tentang keberadaan tahanan. Laporan-laporan ini memicu protes kelompok Sufi dan desakan internasional untuk penyelidikan independen.

Nomor TDPSE : 023714.1/DJAI.PSE/05/2025

Exit mobile version