Indeks

Ayah Baru Dilantik Menkeu, Anak Langsung Bikin Geger !

Ilustrasi: Menkeu baru diuji oleh anak dan mulutnya sendiri.( Dok : Redaksi)

Jakarta, – Belum genap sehari dilantik, Purbaya Yudhi Sadewa sudah terpeleset: anak bikin heboh di medsos, dirinya sendiri bikin geger dengan gaya “koboi” yang dianggap meremehkan jeritan rakyat.

“Alhamdulillah, ayahku melengserkan agen CIA Amerika yang menyamar jadi menteri.” — unggahan anak (dianggap sebagai “jokes” belakangan).

Lalu datang petaka tahap dua. Dalam jumpa pers pertama, Menkeu baru ini menilai tuntutan 17+8—yang digelorakan oleh rakyat—sebagai “suara sebagian kecil masyarakat”—seolah orang yang demo cuma fans berat makanan enak, bukan serius soal nasib mereka .

“Itu suara sebagian kecil rakyat kita… mungkin sebagian merasa terganggu, hidupnya masih kurang ya.”
“Jika saya ciptakan pertumbuhan ekonomi 6%, 7%, itu akan hilang dengan otomatis. Mereka akan sibuk cari kerja dan makan enak dibandingkan mendemo.”

Kedengarannya lebih lucu ketimbang matang — dan banyak pihak tidak terhibur: BEM UI sudah mendesak pencopotan Purbaya, menyebut ucapannya menyakiti dan menyepelekan aspirasi rakyat .

Tidak berhenti di situ. Purbaya kemudian nyaris menyindir gaya dirinya sendiri: “Saya masih menteri baru… menterinya juga menteri kagetan… kayak koboi. Jadi kalau ngomong… kalau salah, saya mohon maaf,” ungkapnya sambil senyum diplomatis .

Ringkasan “Drama Dua Babak”

  • Pelantikan Purbaya sebagai Menkeu (8 September 2025).
  • Anaknya menyulut kontroversi via guyonan tentang “agen CIA”.
  • Purbaya menilai demo 17+8 hanya suara “sebagian kecil rakyat” dan optimistis “prestasi ekonomi bikin hilang demo”.
  • BEM UI desak mundur, publik gemas.
  • Purbaya minta maaf, menyebut dirinya “koboi” dan “menteri kagetan”—tapi apakah itu cukup?

Dalam semalam saja, Purbaya diuji: stabilitas geng keluarga, gaya komunikasi publik, dan sensitivitas terhadap jeritan warga. Siapa yang menyangka kursi Menkeu bukan cuma soal anggaran, tapi soal zaman “mulut digital” sejauh mana bisa ditoleransi.

Nomor TDPSE : 023714.1/DJAI.PSE/05/2025

Exit mobile version