Kepala sekolah menyebut Diva adalah siswa teladan dan memiliki semangat tinggi dalam kegiatan Paskibraka.
“Kami sangat kehilangan. Diva anak yang baik, aktif, dan menjadi kebanggaan sekolah,” ucapnya terharu.
Warga dan aktivis perempuan di Sumatera Utara mendesak aparat penegak hukum untuk menjerat pelaku dengan hukuman maksimal. Mereka menilai pembunuhan sadis ini sebagai kejahatan luar biasa yang tidak bisa ditoleransi.
“Kami minta pelaku dijerat pasal berlapis: pembunuhan berencana, pemerkosaan, dan perampokan. Tak ada ampun untuk pelaku kekerasan terhadap anak dan perempuan,” tegas perwakilan Lembaga Perlindungan Anak Madina.
Polres Mandailing Natal masih terus mendalami kasus ini untuk memastikan semua unsur pidana terpenuhi, termasuk kemungkinan keterlibatan pihak lain. Barang bukti dari TKP telah diamankan, termasuk pakaian korban, alat yang digunakan menggali, serta barang-barang pribadi Diva yang sempat dirampas pelaku.
Tragedi ini menjadi pengingat kelam bahwa bahkan di lingkungan terdekat, bahaya bisa mengintai anak-anak dan remaja. Keluarga besar SMA Negeri 1 Natal dan warga Kecamatan Natal kini berduka, namun juga menuntut keadilan yang setimpal bagi Diva Febriani.
Redaksi: @terkinijambi.com
