Indeks

Tangis Anak Gaza: Lapar, Terluka, dan Terpenjara Blokade yang Tak Berkesudahan

Sementara itu, komunitas internasional menggelar aksi solidaritas, mulai dari kampanye media sosial hingga aksi massa di sejumlah negara Eropa dan Timur Tengah.

Rumah Sakit Kolaps, Bayi Kekurangan Susu

Kondisi rumah sakit di Gaza juga berada di ambang kehancuran. Di Al-Shifa dan Nasser Hospital, bayi-bayi prematur kekurangan susu formula, inkubator mati karena listrik padam, dan para perawat bergantian berpuasa demi menyisakan makanan untuk pasien.

“Kami menangis bukan karena takut, tapi karena tak sanggup menolong mereka yang sekarat,” ungkap Nawal, seorang bidan di Rafah.

Harapan Tinggal Doa

Di tengah kehancuran ini, suara-suara anak Gaza yang masih hidup menggema seperti jeritan dari tempat yang terlupakan. Sebagian dari mereka menulis harapan di dinding-dinding reruntuhan: “Buka pintu bantuan, kami ingin hidup.”

Catatan Redaksi:

Krisis kemanusiaan di Gaza membutuhkan perhatian dan aksi nyata. Blokade bukan hanya soal politik, tapi telah menjadi alat pemusnah generasi. Dunia internasional harus segera bertindak sebelum seluruh generasi anak Palestina lenyap dalam diam.

Editor @terkinijambi.com

Nomor TDPSE : 023714.1/DJAI.PSE/05/2025

Exit mobile version