Jambi | terkinijambi.com — Bupati Muaro Jambi Bambang Bayu Suseno Menghadiri Acara Bersama Pemerintah Provinsi Jambi menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) serta pemangku kepentingan sektor energi di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Senin (7/7/2025).
Rakor ini menjadi titik awal kesiapsiagaan menghadapi puncak musim kemarau sekaligus momentum peralihan menuju tata kelola energi yang lebih berkelanjutan.
Rakor dipimpin langsung oleh Gubernur Jambi, Dr. H. Al Haris, dan turut dihadiri Kepala Staf Kepresidenan RI Letjen TNI (Purn) Anto Mukti Putranto, jajaran Forkopimda, perwakilan BNPB, Danrem 042/GAPU, Polda Jambi, serta seluruh kepala daerah kabupaten/kota se-Jambi.
Karhutla Jadi Perhatian Serius
Dalam sambutannya, Gubernur Al Haris menegaskan bahwa penanganan Karhutla tidak bisa ditunda. Menghadapi potensi kemarau panjang yang dipicu anomali cuaca global, Satgas Karhutla Provinsi Jambi diminta siaga penuh di seluruh lini, terutama kawasan rawan seperti Kabupaten Tanjab Barat, Tanjab Timur, dan Muaro Jambi.
“Kami telah siapkan dukungan peralatan, personel, hingga strategi penegakan hukum bagi pelaku pembakaran. Sinergi pemerintah provinsi, kabupaten/kota, TNI, Polri, dan masyarakat menjadi kunci,” tegas Al Haris.
Danrem 042/Garuda Putih, Brigjen TNI Heri Purwanto, menjelaskan bahwa sistem pemantauan titik api dan operasi udara telah diperkuat. Sejumlah helikopter water bombing dan drone thermal sudah disiagakan.
Sumur Tua dan Energi Baru Jadi Sorotan
Tidak hanya Karhutla, tata kelola energi juga menjadi fokus utama. Gubernur Al Haris mengungkapkan bahwa Pemprov Jambi siap menindaklanjuti amanat Peraturan Menteri ESDM No.14 Tahun 2025 tentang optimalisasi sumur tua melalui skema BUMD, koperasi, dan UMKM.
“Kami memiliki cadangan energi melimpah. Migas, panas bumi, hingga bioenergi — semua bisa dikelola secara inklusif demi kemandirian energi daerah,” ucapnya.
Berdasarkan data Dinas ESDM Provinsi Jambi, potensi migas Jambi mencapai 228,3 juta barel minyak dan 5.517,8 BCF gas. Sementara sektor energi baru terbarukan (EBT) juga menjanjikan, dari energi surya hingga gelombang laut.