TERKINIJAMBI.COM – Laporan internal Pemerintah Amerika Serikat mengungkap kejanggalan mencolok dalam pendanaan kemanusiaan ke Gaza. USAID diketahui telah meloloskan dana bantuan sebesar 30 juta dolar AS kepada Gaza Humanitarian Foundation (GHF), meski sebelumnya dokumen internal menyoroti “keprihatinan kritis” atas kemampuan organisasi itu melindungi warga sipil Palestina dan menyalurkan bantuan secara efektif.
Temuan itu muncul hanya beberapa hari sebelum Departemen Luar Negeri AS mengumumkan pencairan dana tersebut.
Dokumen sepanjang 14 halaman yang diperoleh CNN menyebutkan bahwa proposal GHF dinilai sangat bermasalah, termasuk tidak menyertakan detail dasar dalam rencana kerja serta adanya usulan penyaluran susu formula bubuk untuk bayi—yang dapat membahayakan di zona konflik karena air bersih sulit diakses.
Organisasi ini dibentuk dengan dukungan AS tak lama setelah blokade Israel selama 11 minggu di Jalur Gaza. Namun, kantor HAM PBB mengungkap bahwa ratusan warga Palestina telah tewas di sekitar lokasi distribusi bantuan, termasuk di sekitar pos GHF, memperkuat kekhawatiran soal keamanan distribusi.
Masalah yang Diungkap USAID:
- Proposal dinilai minim rencana operasional.
- Tidak ada mekanisme pengawasan distribusi.
- Rencana pendistribusian susu formula dianggap tidak relevan dengan kondisi lapangan.
- Tidak ada jaminan keamanan bagi relawan maupun warga sipil yang mengambil bantuan.
Meski laporan tersebut sudah berada di meja pejabat USAID, pendanaan tetap diloloskan tanpa revisi signifikan. Keputusan ini memunculkan pertanyaan tajam tentang transparansi dan pertimbangan politik di balik aliran dana kemanusiaan AS ke wilayah konflik.
Hingga berita ini diturunkan, GHF belum merespons permintaan komentar. Sementara itu, para aktivis kemanusiaan internasional menyerukan audit independen dan penghentian bantuan jika risiko bagi warga sipil terus diabaikan.
Sumber:
CNN Investigates, 8 Juli 2025: “USAID review raised ‘critical concerns’ over Gaza aid group days before $30 million US grant”
