Israel Gempur Iran, Suriah, hingga Palestina dalam Sepekan! Dunia Kecam, Iran Bersumpah Balas

TerkiniJambi

JAKARTA – Juni 2025 | Ketegangan Timur Tengah memanas tajam. Dalam waktu sepekan terakhir, Israel melancarkan serangan militer besar-besaran ke sejumlah negara—mulai dari Iran, Suriah, hingga Palestina. Serangkaian serangan udara dan rudal ini telah menewaskan ratusan orang dan memicu kecaman keras dari komunitas internasional.

🔥 Iran Jadi Target Utama: Serangan ke 100 Titik Strategis

Jumat dini hari (13/6), Israel meluncurkan “Operation Rising Lion”, menyerang lebih dari 100 titik strategis di Iran. Sasaran utamanya adalah fasilitas nuklir di Natanz, Fordow, dan Isfahan, serta markas besar IRGC dan gedung Kementerian Pertahanan Iran.

PM Israel, Benjamin Netanyahu:

“Kami tidak akan menunggu sampai bom nuklir Iran dijatuhkan ke Tel Aviv. Kami bertindak karena dunia gagal bertindak.”

Iran mengklaim lebih dari 100 warganya tewas, termasuk ilmuwan nuklir dan komandan militer elit. Sebagai balasan, Iran menembakkan puluhan rudal ke Bat Yam dan Tel Aviv, menyebabkan kerusakan besar dan korban sipil.

🇸🇾 Serangan di Suriah: Hamas Jadi Sasaran

Israel juga menggempur wilayah Beit Jinn di Suriah yang dikenal sebagai basis Hamas dan Hizbullah. Serangan ini menewaskan sejumlah milisi dan memicu kecaman dari Damaskus.

Presiden Suriah, Bashar al-Assad:

“Israel menjadikan Suriah medan perang tak resminya. Ini bukan hanya agresi, ini kolonialisme gaya baru.”

🇵🇸 Gaza dan Tepi Barat: Korban Sipil Terus Bertambah

Di Palestina, Gaza kembali dibombardir. Sedikitnya 79 warga sipil dilaporkan tewas dalam tiga hari terakhir, termasuk anak-anak dan perempuan.

Jurubicara Hamas, Hazem Qassem:

“Kami akan melawan dengan darah dan kehormatan. Balasan atas penderitaan rakyat Gaza akan datang dari seluruh penjuru tanah Arab.”

Militer Israel (IDF):

“Serangan kami ditujukan hanya ke sasaran teroris. Kami tidak menargetkan warga sipil.”

🌍 Dunia Bereaksi: AS Bungkam, Rusia dan Cina Mengecam

Rusia dan Tiongkok menyerukan sidang darurat di PBB, mengecam tindakan Israel sebagai provokatif. Sementara Amerika Serikat memilih bungkam, meski intelijen AS diduga ikut terlibat dalam persiapan serangan.

Nomor TDPSE : 023714.1/DJAI.PSE/05/2025