Jambi,-Pemerintah Provinsi Jambi melalui data harga TBS periode 24–30 Oktober 2025 mencatat adanya penurunan harga rata-rata sebesar Rp59,89 per kilogram dibandingkan periode sebelumnya. Penurunan ini mempengaruhi pendapatan petani sawit skala kecil hingga menengah di sejumlah kabupaten.
Daftar Harga TBS per Umur Tanaman (Rp/kg)
| Umur Tanaman | Harga (Rp/kg) |
|---|---|
| 3 tahun | 2.804,81 |
| 4 tahun | 3.006,05 |
| 5 tahun | 3.143,48 |
| 6 tahun | 3.274,14 |
| 7 tahun | 3.356,62 |
| 8 tahun | 3.429,00 |
| 9 tahun | 3.495,88 |
| 10–20 tahun | 3.606,97 |
| 21–24 tahun | 3.500,76 |
| 25 tahun | 3.344,37 |
Faktor Penyebab Penurunan
Penurunan harga lokal ini dipengaruhi oleh fluktuasi pasar Crude Palm Oil (CPO) global — yakni perubahan permintaan dan pasokan — serta perhitungan indeks kualitas (Indeks K) yang berada pada 94,52%. Pada periode yang sama, harga CPO dan kernel tercatat masing-masing di angka sekitar Rp14.308,38/kg untuk CPO dan Rp12.989,15/kg untuk inti (kernel).
“Kami mengimbau petani untuk tetap tenang dan terus memperbaiki praktik kebun agar mutu TBS meningkat. Fluktuasi harga memang terjadi, namun perbaikan mutu akan membantu stabilitas pendapatan.” — Yulian Raya Sangon, Kepala Bidang PSPPH Dinas Perkebunan Provinsi Jambi.
Dampak bagi Petani
Penurunan Rp59,89/kg jika berlangsung lama berpotensi mengurangi pendapatan harian petani—terutama bagi petani plasma dan pekebun skala kecil. Pengamat menyarankan diversifikasi produk dan perbaikan mutu panen agar mendapat harga relatif lebih baik dari pabrik.





