Indeks

Tower of Silence: Ritual Pemakaman Parsi yang Legal di India dan Tantangannya

Tradisi ini berakar pada keyakinan menjaga kesucian unsur alam (tanah, api, air, udara) — sehingga jenazah tidak dikubur atau dikremasi.

Apakah ritual ini diperbolehkan di India?

Konstitusi India menjamin kebebasan beragama dan praktik keagamaan komunitas minoritas sehingga Tower of Silence beroperasi secara legal di sejumlah lokasi, termasuk menara terkenal di Malabar Hill, Mumbai. Namun, kebolehan ini berada dalam konteks pengawasan publik, masalah tata kota, dan isu kesehatan lingkungan.

Tantangan kontemporer

  • Krisis burung pemakan bangkai: Populasi vultures menurun drastis karena pewaktu obat ternak tertentu — menyulitkan proses ritual yang bergantung pada burung untuk menghabiskan daging jenazah.
  • Tekanan lingkungan & urban: Lokasi tower yang semakin dikepung pembangunan menimbulkan keluhan warga dan tekanan untuk mencari solusi yang lebih tertutup.
  • Adaptasi ritual: Komunitas mencoba opsi seperti pemulihan populasi burung, penggunaan teknologi pengering (mis. solar concentrator), atau alternatif praktik di luar India, tergantung peraturan lokal.

Seberapa besar komunitas Zoroastrian saat ini?

Zoroastrianisme — yang pernah menjadi salah satu agama besar Asia Barat — kini jumlah penganutnya kecil. Estimasi global berkisar antara 100.000–120.000 orang, dengan komunitas terbesar berada di India (kira-kira 50.000–60.000) dan Iran (±25.000). Tren menurun disebabkan oleh rendahnya angka kelahiran, aturan keturunan tradisional, serta asimilasi/diaspora.

Maknanya bagi budaya dan publik?

Bagi Parsi, Tower of Silence lebih dari praktik pemakaman: ia merupakan ekspresi tanggung jawab moral terhadap alam, menjaga kemurnian ciptaan, dan terus mempertahankan identitas agama yang jarang ditemukan saat ini. Bagi publik luas, tradisi ini membuka diskusi soal toleransi beragama, konservasi spesies (vultures), dan bagaimana tradisi kuno menanggapi tantangan modern.

Nomor TDPSE : 023714.1/DJAI.PSE/05/2025

Exit mobile version