Indeks

Serangan Udara Israel ke Yaman: Babak Baru Ketegangan Regional Pascagencatan Senjata Israel-Iran

Israel dan sekutunya di AS serta Arab Saudi sudah sejak lama mencurigai bahwa serangan-serangan Houthi terhadap kapal-kapal dagang di Laut Merah merupakan bagian dari strategi tekanan Iran terhadap Barat—sebuah bentuk perang asimetris maritim yang sulit dihadapi secara konvensional.

🧠Analis: Serangan Ini Kirim Pesan ke Teheran dan Beirut

Dr. Reza Mardani (Pakar Timur Tengah, Universitas Tehran):

“Israel ingin menunjukkan bahwa perjanjian gencatan senjata dengan Iran tidak menjadikannya pasif terhadap ancaman dari jaringan proksi. Justru, mereka mengambil langkah pencegahan untuk membatasi manuver proksi seperti Houthi, yang kerap beroperasi dengan dukungan senjata dan logistik Iran.”

Pernyataan Departemen Pertahanan AS:

“Kami mendukung langkah Israel dalam mempertahankan keamanan pelayaran global. Aksi Houthi merupakan pelanggaran terhadap norma hukum internasional.”

Prediksi: Risiko Perang Proksi Meningkat Lagi?

Meski belum ada tanda-tanda keterlibatan langsung Iran, dinamika ini mengindikasikan bahwa gencatan senjata antara Israel dan Iran tidak berarti akhir dari konflik, melainkan hanya peredaan taktis yang memungkinkan masing-masing pihak menyusun ulang kekuatan.

Serangan Israel ke Yaman membuka risiko terbentuknya kembali “front proksi simultan”, di mana milisi-milisi dukungan Iran bisa saja mengoordinasikan tekanan dari berbagai titik – mulai dari perbatasan Lebanon-Israel, Dataran Tinggi Golan, hingga kawasan Laut Merah.


Editor: Tim Redaksi Terkinijambi.com

Sumber: Pemberitaan Media Internasional CNN, CNBC , Internasional Network

“Serangan ini bukan hanya soal Houthi atau kapal dagang. Ini adalah pesan geopolitik kepada seluruh poros resistensi di Timur Tengah.” – Ahmad Al-Yamani, pengamat militer independen.

Nomor TDPSE : 023714.1/DJAI.PSE/05/2025

Exit mobile version