Indeks

Istri Bupati Enrekang Tampil Mewah di Stadion Real Madrid, Publik Bertanya: Etis atau Pamer?

Madrid – Sebuah video pendek yang menampilkan istri Bupati Enrekang, Ratnawati Muchlis, dengan latar kemegahan Estadio Santiago Bernabéu, markas klub elit Real Madrid, telah memicu gelombang reaksi di tanah air. Dalam video tersebut, Ratnawati menyampaikan ajakan untuk menghadiri Festival PKK di Enrekang, sambil berdiri anggun di tribun stadion kelas dunia itu.

Bukan sekadar ajakan kegiatan, latar video yang diambil di tengah liburan mewah Eropa membuat publik mempertanyakan relevansi, etika, dan sensitivitas dari seorang figur publik yang seharusnya lebih membumi bersama masyarakat yang diwakilinya.

Ajakan PKK yang Dibalut Nuansa Hedonis

Penampilan Ratnawati dengan busana serba elegan, lengkap dengan tas bermerek, direkam di spot premium stadion dengan pencahayaan profesional. Ia mengajak warga Enrekang hadir dalam Festival PKK — program pemberdayaan perempuan dan keluarga — dari salah satu simbol kapitalisme olahraga paling ikonik di dunia.

“Ayo kita ramaikan Festival PKK 2025, untuk Enrekang yang lebih hebat,” ujarnya sembari tersenyum ke kamera dengan latar Bernabéu yang megah. Video itu menyebar cepat di platform media sosial dan menuai berbagai komentar pedas.

Ramai-Ramai Disorot, Bupati Beri Klarifikasi

Sadar akan polemik yang berkembang, Bupati Enrekang Muhammad Yusuf Ritangnga turun langsung menjawab dugaan penggunaan fasilitas negara. Ia menegaskan bahwa perjalanan sang istri ke Spanyol bukan bagian dari kegiatan dinas, melainkan perjalanan pribadi yang ditanggung pihak swasta sebagai “apresiasi relasi usaha”.

“Tidak ada satu rupiah pun dari APBD untuk perjalanan tersebut. Itu murni urusan pribadi,” tegasnya dalam keterangannya, Jumat (5/7).

Panitia penyelenggara Festival PKK pun ikut angkat suara. Mereka menyebut pengambilan video di Spanyol murni karena bertepatan dengan waktu liburan Ratnawati, dan bukan bagian dari strategi komunikasi yang disengaja untuk memamerkan kemewahan.

Simbol Kekuasaan atau Ketidaksensitifan Sosial?

Publik bereaksi keras. Di tengah kondisi daerah-daerah yang masih berjibaku dengan persoalan ekonomi, penampilan glamor istri pejabat di tempat mewah justru dianggap kontras dengan nilai-nilai kesederhanaan yang seharusnya dijunjung program PKK.

Nomor TDPSE : 023714.1/DJAI.PSE/05/2025

Exit mobile version