Indeks

BERLATIH SEMBUNYI

Mengasah Keikhlasan, Menyemai Amal Tanpa Sorotan

Ada kebaikan dan amal saleh yang memang perlu — bahkan harus — diperlihatkan. Niatnya bukan pamer, melainkan untuk memberi teladan, menginspirasi, dan mengajak sebanyak mungkin orang agar turut dalam kebaikan.

Namun, jika kita sungguh-sungguh ingin meraih kebahagiaan sejati di sisi Allah, maka amalan-amalan tersembunyi harus lebih banyak daripada amalan yang terlihat. Amal-amal sunyi inilah yang menjadi bukti keikhlasan hati yang paling dalam.

Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:

“Sudah sepatutnya bagi seorang alim memiliki amalan rahasia yang tersembunyi, hanya Allah dan dirinya saja yang tahu. Karena segala sesuatu yang ditampakkan di hadapan manusia akan sedikit sekali manfaatnya di akhirat kelak.”

(Ta’thirul Anfas min Haditsil Ikhlas)

Para ulama terdahulu bahkan melatih diri berlagak sakit atau sibuk agar orang lain tak tahu bahwa mereka sedang beribadah atau menangis karena Allah. Sebab, riak (pamer ibadah) adalah lubang tipis yang sangat mudah menjatuhkan orang saleh ke dalam kerugian akhirat.

Air Mata yang Rahasia

Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata:

“Tangisan itu ada sepuluh bagian. Sembilan bagian biasanya untuk selain Allah, dan hanya satu bagian yang mungkin karena Allah. Jika seseorang bisa menangis ikhlas karena Allah satu kali saja dalam setahun, itu sudah cukup banyak.”

(Hilyatul Auliya’)

Tangisan yang tersembunyi jauh lebih berharga dibanding air mata yang ditonton. Karena Allah tidak menilai berapa banyaknya, melainkan untuk siapa tangisan itu.

Puasa yang Tak Terlihat

Ayub As-Sikhtiyaniy adalah ahli ibadah yang sangat rahasia. Ia bangun malam setiap hari. Namun jika azan Subuh telah berkumandang, ia pura-pura mengeraskan suara dzikir, agar orang lain menyangka ia baru saja bangun — padahal malam itu ia tak tidur karena ibadah.

Ibrahim bin Adham, seorang ulama zuhud, ketika diajak makan saat tengah puasa sunnah, ia tidak menolak dan tidak mengatakan bahwa ia berpuasa. Ia makan sedikit untuk menjaga rahasia amalnya.

Nomor TDPSE : 023714.1/DJAI.PSE/05/2025

Exit mobile version