48 Perusahaan Global Disorot PBB, Dituding Terlibat Genosida di Gaza

TerkiniJambi

JENEWA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kembali mengguncang dunia internasional dengan merilis laporan tegas yang menyeret puluhan korporasi raksasa global dalam dugaan keterlibatan mereka atas kejahatan berat di Jalur Gaza. Sebanyak 48 perusahaan besar dari berbagai sektor dituding mengambil peran dalam mendukung infrastruktur ekonomi yang menopang dugaan genosida oleh Israel terhadap rakyat Palestina.

Laporan ini disusun oleh Pelapor Khusus PBB untuk Situasi HAM di Wilayah Palestina, Francesca Albanese, dan dijadwalkan dipresentasikan di Dewan HAM PBB di Jenewa pekan ini. Dokumen tersebut mencatat secara rinci dugaan keterlibatan perusahaan-perusahaan internasional dalam berbagai aktivitas yang dianggap mendukung agresi militer Israel serta eksploitasi wilayah pendudukan.

Daftar Nama Mengejutkan: Dari Microsoft hingga Booking.com

Beberapa nama besar yang masuk dalam sorotan antara lain: Microsoft, Amazon, IBM, Alphabet (Google), Booking.com, Caterpillar, Hyundai, dan Palantir Technologies. Perusahaan-perusahaan tersebut dinilai memberikan dukungan teknologi, layanan cloud, perangkat keras, hingga alat berat yang digunakan dalam operasi militer dan penghancuran infrastruktur sipil di Gaza.

“Banyak perusahaan telah menjadi bagian dari mesin ekonomi yang menopang tindakan kekerasan sistematis terhadap warga Palestina. Ini bukan lagi sekadar bisnis. Ini adalah ekonomi yang menopang genosida,” tegas Albanese dalam siaran persnya.

Peran Teknologi dan AI dalam Penindasan

Salah satu temuan mencolok adalah penggunaan kecerdasan buatan untuk keperluan militer. Perusahaan seperti Palantir disebut mengembangkan sistem AI seperti Lavender dan Where’s Daddy yang digunakan Israel untuk membidik sasaran di Gaza. Sementara itu, Microsoft dan Amazon diklaim menyediakan infrastruktur cloud berskala nasional bagi otoritas Israel.

Divestasi dan Boikot Mulai Menggema

Menanggapi laporan ini, sejumlah aktivis HAM, kelompok solidaritas Palestina, dan organisasi keagamaan mulai menyerukan boikot serta tekanan terhadap investor utama seperti BlackRock dan Vanguard yang diketahui menanamkan modal besar di perusahaan-perusahaan yang tercantum dalam daftar tersebut.

Nomor TDPSE : 023714.1/DJAI.PSE/05/2025