đź“° Trump Akhiri Hubungan dengan Elon Musk: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Amerika, – Ketegangan antara Donald Trump dan Elon Musk akhirnya pecah ke publik. Dalam pernyataan terbarunya, mantan Presiden AS itu secara eksplisit menyebut bahwa dirinya telah “memutus semua hubungan” dengan Elon Musk, tokoh teknologi dunia yang selama ini berada dalam orbit politik konservatif Amerika.
Konflik ini menjadi sorotan global karena keduanya bukan sekadar tokoh besar, tetapi juga simbol kekuasaan—satu dari politik, satu dari teknologi.
Trump dan Musk sebelumnya kerap saling memuji. Musk bahkan disebut menjadi salah satu donatur tidak langsung dalam kampanye Trump melalui advokasi reformasi birokrasi dan efisiensi anggaran. Namun semua berubah setelah Musk mengkritik tajam kebijakan fiskal terbaru Trump yang memangkas subsidi energi terbarukan dan meningkatkan defisit anggaran.
Musk menyebutnya sebagai “abomination fiscal”—kebijakan yang sangat buruk dan berbahaya.
Trump membalas tidak kalah keras. Lewat platform Truth Social, ia menyebut Musk “kehilangan arah” dan menyatakan “hubungan kami sudah selesai.”
Beberapa jam setelah pernyataan Trump viral, saham Tesla langsung turun hingga 10% di pasar Nasdaq. Bloomberg mencatat penurunan nilai kekayaan Elon Musk sebesar USD 30 miliar hanya dalam dua hari perdagangan.
Investor mulai khawatir bahwa hubungan buruk antara Musk dan Trump dapat berdampak pada kelangsungan kontrak SpaceX dengan pemerintah federal.
Komentar dari Berbagai Kalangan
🏛️ JD Vance (Wapres AS):
Saya menghormati Elon, tapi ini bukan waktunya main aman. RUU fiskal ini demi Amerika.”
🗣️ AOC (Demokrat):
“Ini konflik dua ego. Tapi rakyat ingin solusi, bukan drama miliarder.”
đź§ Casey Newton (analis teknologi):
“Trump dan Musk dulunya dua sisi dari satu koin populisme. Sekarang mereka saling menjatuhkan.”
đź’¬ Netizen X:
“Dua pria paling berkuasa saling serang. Ini bukan politik. Ini reality show versi Washington.”
Akankah Musk Bikin Partai Baru?
Musk dalam beberapa bulan terakhir sering mengisyaratkan ketidakpuasannya terhadap sistem dua partai AS. Ia menyebut perlunya “jalur tengah” bagi mayoritas rakyat Amerika. Namun, belum ada deklarasi resmi soal pembentukan partai baru.