Waspadai Kamaksiatan di Awal Bulan Zulhijjah

TerkiniJambi

Sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah adalah momen penuh keberkahan bagi umat Islam. Namun sayangnya, masih banyak yang menyambut hari-hari istimewa ini dengan kelalaian, bahkan perbuatan maksiat yang bisa menghapus keberkahan waktu mulia ini.

Hari-Hari Terbaik yang Sering Diabaikan

“Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih dicintai oleh Allah selain dari sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah.” (HR. Bukhari no. 969)

Hadis ini menegaskan bahwa amal kebaikan di awal Zulhijjah memiliki keutamaan luar biasa. Namun kurangnya kesadaran menyebabkan banyak umat Islam melewatkan peluang besar ini.

Waspadai Maksiat di Hari-Hari Mulia

KH. Afifuddin Dimyathi menyampaikan bahwa maksiat yang dilakukan pada waktu-waktu mulia seperti Zulhijjah memiliki dampak yang lebih berat.

“Melalaikan shalat, mengabaikan ibadah sunnah, atau justru menyibukkan diri dengan hiburan yang melalaikan di hari-hari ini adalah bentuk pelecehan terhadap waktu yang dimuliakan Allah.”

Bentuk Kelalaian yang Perlu Diwaspadai:

  • Lalai dari shalat dan puasa sunnah
  • Tidak berdzikir atau membaca Al-Qur’an
  • Sibuk dalam hiburan yang tidak mendidik
  • Tidak menyiapkan diri untuk berkurban

Momentum Perbaikan Diri

“Barangsiapa tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk taat kepada Allah, maka ia telah membuka pintu kerugian bagi dirinya sendiri.” (Ibn Rajab dalam Lathaif al-Ma’arif)

Amal yang sangat dianjurkan selama Zulhijjah antara lain:

  • Puasa sunnah (terutama puasa Arafah)
  • Takbir, tahmid, dan tahlil sejak tanggal 1 Zulhijjah
  • Shalat sunnah, sedekah, dan membaca Al-Qur’an
  • Persiapan ibadah kurban

Penutup: Jangan Noda Hari Mulia dengan Perbuatan Sia-sia

“Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu berasal dari ketakwaan hati.” (QS. Al-Hajj: 32)

Jadikan sepuluh hari pertama Zulhijjah sebagai ruang taubat dan peningkatan iman. Jangan sia-siakan momen emas ini hanya karena kelalaian.

Nomor TDPSE : 023714.1/DJAI.PSE/05/2025