Washington — Dua veteran Angkatan Darat Amerika Serikat, Anthony Aguilar dan Josephine Guilbeau, ditangkap oleh Capitol Police setelah mereka memprotes secara keras saat sidang Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS pada awal September 2025.
Sidang yang awalnya membahas nominasi duta besar itu sempat terganggu ketika Aguilar dan Guilbeau berdiri dan meneriakkan kecaman kepada sejumlah senator, menuduh bahwa dukungan politik dan pendanaan AS kepada pihak yang bertikai di kawasan telah menjadikan negara itu “komplis dalam genosida di Gaza.” Aksi itu berlangsung singkat namun cukup untuk menghentikan jalannya sidang.
“Ketika Kongres mulai membungkam para veteran, mereka juga akan datang kepada Anda semua. Uang pajak kalian dipakai untuk membiayai genosida,”
Menurut keterangan yang disampaikan oleh para saksi di lokasi, Josephine Guilbeau sempat meneriakkan bahwa publikasi dan kebijakan tertentu telah menyebabkan jatuhnya banyak korban sipil. Pernyataan-pernyataan mereka memicu reaksi cepat dari pimpinan sidang dan petugas keamanan.
“Mereka bersalah atas pembantaian bayi! Kalian membiayai genosida dengan uang rakyat Amerika,” teriak Josephine Guilbeau sesaat sebelum diamankan aparat.
Ketua Komite, Senator James Risch, memerintahkan petugas keamanan menertibkan keadaan. Rekaman video yang beredar memperlihatkan petugas Capitol Police mengeluarkan kedua veteran itu dari ruang sidang dan memasang borgol sebelum membawa mereka ke luar.
Siapa Anthony Aguilar dan Josephine Guilbeau?
Aguilar dikenal sebagai pensiunan Green Beret yang sempat bekerja sebagai kontraktor di operasi bantuan kemanusiaan. Dalam beberapa kesempatan, ia mengklaim menyaksikan langsung kondisi berbahaya di titik penyaluran bantuan kemanusiaan di Gaza — termasuk insiden yang menurutnya menelan korban sipil.
Guilbeau, yang pernah bertugas sebagai analis intelijen Angkatan Darat, bergabung dalam protes tersebut dan menyampaikan kecaman moral terhadap kebijakan luar negeri yang dianggapnya mengabaikan keselamatan warga sipil. Kedua pihak menegaskan tindakan mereka lahir dari kesadaran moral dan pengalaman lapangan.