Kerinci – Angin puting beliung mendadak menerjang wilayah Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi, pada Sabtu siang, 2 Agustus 2025. Fenomena cuaca ekstrem ini menyebabkan puluhan atap seng rumah warga dan kios pasar beterbangan, layaknya kertas tertiup badai. Peristiwa berlangsung sekitar pukul 14.15 WIB dan mengejutkan warga yang tengah beraktivitas di kawasan Pasar Kersik Tuo.
Video dan foto yang beredar luas di media sosial menunjukkan kekacauan luar biasa. Material bangunan berserakan di jalan, kendaraan tertimpa atap yang terlepas, dan sejumlah warga terlihat berlarian menyelamatkan diri. Akses jalan utama lintas Kerinci–Sumatera Barat sempat lumpuh akibat puing-puing yang menutupi jalan.
Tidak Ada Korban Jiwa
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa maupun luka berat. Camat Kayu Aro, Edi Ruslan, telah mengonfirmasi bahwa pihaknya segera turun ke lokasi untuk melakukan asesmen awal dan melaporkan kejadian ini kepada Bupati Kerinci guna penanganan lanjutan.
“Kami masih mendata jumlah kerusakan dan memastikan bahwa seluruh warga terdampak dalam keadaan selamat. Informasi dari RT dan tokoh masyarakat akan kami rekap dalam laporan resmi ke pemkab,” kata Edi Ruslan saat dikonfirmasi.
Respons Pemerintah dan Riwayat Kejadian
Meski belum ada dokumen resmi yang dirilis secara digital oleh Pemkab Kerinci, informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jambi mencatat bahwa bencana angin puting beliung memang kerap terjadi di wilayah pegunungan seperti Kayu Aro. Pada tahun sebelumnya, wilayah Giri Mulyo dan Air Hangat pernah mengalami kejadian serupa, dengan kerusakan rumah namun nihil korban jiwa.
Pihak BPBD dan instansi kebencanaan di Kerinci tengah menginventarisasi dampak dan merancang distribusi bantuan logistik. Sementara itu, warga secara gotong royong mulai membersihkan puing dan memperbaiki rumah secara darurat.
Pasar Lumpuh, Ekonomi Warga Terdampak
Kawasan Pasar Kersik Tuo mengalami kelumpuhan total usai kejadian. Banyak pedagang memilih tidak membuka lapak akibat rusaknya tenda jualan, serta kekhawatiran akan cuaca susulan. Beberapa kendaraan roda dua dan mobil mengalami kerusakan ringan akibat material beterbangan yang menimpa bagian atas bodi.