Indeks

Fakta Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Pelaku Debt Collector hingga Ada Perintah dari “Bos”

Bekasi, -Kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) salah satu bank BUMN berinisial MIP (37) terus mengerucut pada temuan-temuan baru. Sejumlah tersangka yang diamankan aparat diketahui selama ini memperkenalkan diri sebagai debt collector. Jejak para pelaku juga menuntun ke sebuah rumah kontrakan di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, yang mereka tempati atas perintah seseorang yang disebut sebagai “bos” dari Surabaya.

Ketua RT setempat mengisahkan, rumah tersebut mulai dihuni tiga pria sejak 20 Juni 2025. Dalam hitungan pekan, jumlah penghuni bertambah menjadi lima orang. Di antara mereka ada seorang perempuan berinisial M, istri salah satu pelaku, serta seorang bayi berusia dua bulan. “Mereka bilang kerja penagih utang. Katanya tinggal di sini karena disuruh bos dari Surabaya,” ujarnya kepada wartawan.

Sehari setelah aksi penculikan yang terjadi pada 21 Agustus 2025, polisi meringkus tiga terduga pelaku berinisial AT, RS, dan RAH di kontrakan tersebut. Satu orang lainnya, RW, dibekuk saat baru mendarat di Bandara Komodo, Nusa Tenggara Timur. Rangkaian penangkapan ini kian menguatkan dugaan bahwa aksi tersebut telah direncanakan dan dijalankan secara terstruktur.

Korban MIP ditemukan dalam kondisi tak bernyawa oleh warga di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis pagi, 21 Agustus 2025, sekitar pukul 05.30 WIB. Tubuh korban memperlihatkan luka lebam di sejumlah bagian.

Detik-detik penculikan terekam kamera CCTV area parkir sebuah supermarket. Dalam rekaman, korban tampak berjalan menuju mobil sambil menutupi kepala dari hujan. Beberapa orang lalu keluar dari mobil putih di sebelahnya dan memaksa korban masuk ke kendaraan. Sesaat setelah itu, rombongan pelaku melaju membawa korban.

“Awalnya diberi tahu hanya tiga orang yang akan menempati rumah. Tak lama bertambah jadi lima. Mereka mengaku debt collector, dan menyebut ada perintah dari bos,” tutur Ketua RT.

Hingga kini, penyidik masih mengurai peran masing-masing tersangka dan menelusuri siapa sosok “bos” yang diduga kuat menjadi pengendali di balik aksi penculikan berujung maut ini. Polisi juga membuka peluang pengembangan ke arah jaringan yang lebih luas, termasuk relasi para pelaku, alur komunikasi, serta kemungkinan motif di luar keterangan awal.

Nomor TDPSE : 023714.1/DJAI.PSE/05/2025

Exit mobile version