Indeks

Ayah Prada Lucky Namo Desak TNI Buka Fakta Kematian Putranya: Saya Akan Kejar Sampai Mana Pun

Manado – Kasus kematian Prada Lucky Namo saat menjalani pendidikan di Rindam XIII/Merdeka terus menyisakan tanda tanya besar. Keluarga korban, khususnya sang ayah, Bako Namo, angkat bicara dan menuntut transparansi penuh dari institusi TNI.

Dalam pernyataannya yang penuh emosi, Bako Namo menegaskan bahwa dirinya tidak akan tinggal diam terhadap kematian anaknya yang diduga menjadi korban kekerasan dalam masa pelatihan.

“Saya akan kejar ke mana pun. Saya ingin keadilan untuk anak saya,” tegasnya kepada wartawan.

Prada Lucky Namo sebelumnya mengikuti pendidikan di Resimen Induk Kodam (Rindam) XIII/Merdeka. Namun, ia ditemukan meninggal dunia dalam keadaan yang mencurigakan. Dugaan kuat mengarah pada praktik kekerasan dalam pelatihan yang melibatkan sesama prajurit maupun unsur pelatih.

20 Orang Diperiksa, 4 Diamankan

Kodam XIII/Merdeka telah mengambil langkah investigasi internal dengan memeriksa sedikitnya 20 orang yang terkait dalam lingkungan pelatihan tersebut. Dari jumlah itu, 4 orang telah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Komandan Rindam menyatakan bahwa pihaknya akan bertindak tegas jika ditemukan pelanggaran hukum dan etika dalam proses pendidikan. “Kami mendukung penegakan hukum dan akan transparan dalam kasus ini,” ujarnya dalam keterangan pers.

Sementara itu, publik dan berbagai organisasi masyarakat sipil mulai menyoroti pola kekerasan dalam sistem pendidikan militer yang kerap berujung fatal.

Kematian Prada Lucky kini menjadi ujian serius bagi komitmen reformasi internal TNI dan perlindungan hak asasi prajurit selama masa pelatihan. Keluarga korban menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga ke pengadilan militer atau bahkan ranah sipil jika diperlukan.

(Redaksi Terkinijambi.com)

Nomor TDPSE : 023714.1/DJAI.PSE/05/2025

Exit mobile version