Indeks

Netanyahu Perumit Syarat Gencatan Senjata: Israel Tetap Ingin Kuasai Gaza

GAZA — Peluang terwujudnya gencatan senjata di Jalur Gaza kembali menipis setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersikukuh mempertahankan syarat berat yang dinilai menghambat proses perdamaian dengan Hamas. Salah satu tuntutan utama Israel adalah tetap menempatkan pasukannya di jalur strategis “Koridor Morag”, meski gencatan senjata telah diberlakukan.

Koridor Morag merupakan jalur selebar satu kilometer yang membentang dari Rafah hingga ke pesisir Gaza. Wilayah ini sebelumnya telah dijadikan rute militer utama dan direncanakan menjadi zona aman buatan oleh Israel. Hamas dan sejumlah negara penengah seperti Qatar dan Mesir menilai langkah ini justru dapat membuka jalan bagi pendudukan permanen serta pemindahan paksa penduduk sipil Gaza.

“Israel tidak akan menghentikan operasi sampai Hamas benar-benar dilumpuhkan, baik melalui penyerahan total, pelucutan senjata, maupun pengusiran dari Gaza,” tegas Netanyahu dalam konferensi pers terbarunya di Yerusalem.

Di sisi lain, Hamas menyatakan sikap terbuka terhadap proposal gencatan senjata selama 60 hari, yang mencakup pembebasan sandera sebagai imbalan atas pembukaan jalur bantuan dan penghentian serangan militer. Namun, mereka menolak keras keberadaan militer Israel di dalam wilayah Gaza selama masa gencatan.

Presiden AS Donald Trump yang saat ini menjadi mediator utama, terus melakukan tekanan terhadap Israel dan Hamas agar mencapai kesepakatan sebelum situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk. Trump disebut telah menggelar pertemuan darurat tertutup dengan delegasi Qatar dan Israel di Washington untuk mempercepat negosiasi.

Meski pembicaraan terus berlangsung, kekerasan tetap terjadi. Serangan udara Israel yang menyasar wilayah Khan Younis pada Selasa malam (9/7), dilaporkan menewaskan sedikitnya 16 warga sipil, termasuk anak-anak. Organisasi kemanusiaan internasional menyebut situasi di Gaza saat ini sebagai krisis bencana akibat blokade total, kekurangan bahan pangan, listrik, dan layanan medis.


Hingga hari ini, belum ada sinyal positif dari kedua pihak untuk mengalah dalam negosiasi. Sementara tekanan global terus meningkat, nasib jutaan warga sipil Gaza masih tergantung pada keputusan politik di meja diplomasi.

Nomor TDPSE : 023714.1/DJAI.PSE/05/2025

Exit mobile version