Modus lain yang terungkap adalah penggunaan VPN dan server relay internasional guna menyamarkan lokasi, serta penggunaan kode enkripsi tingkat tinggi untuk menghindari pelacakan.
Interpol dan Mitra Global Terus Memburu
Hingga kini, identitas pemimpin kelompok NoName057(16) belum berhasil diungkap ke publik. Namun jaringan kerja sama internasional antara Interpol, ENISA (Badan Keamanan Siber Uni Eropa), dan lembaga mitra dari Israel, Lituania, serta Singapura terus dilibatkan dalam pengejaran.
“Ini operasi jangka panjang dan lintas yurisdiksi. Kami mendalami semua petunjuk digital, termasuk aktivitas lintas batas yang melibatkan negara-negara Asia Tenggara,” ungkap perwakilan Interpol yang tak ingin disebut namanya kepada media asing.
Kesimpulan
Kasus ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak lagi sekadar menjadi korban serangan siber, namun juga berpotensi menjadi wilayah transit maupun basis logistik kelompok kriminal digital global. Aparat penegak hukum menyatakan siap bekerja sama dalam pembongkaran sindikat ini hingga ke akar-akarnya.
“Kami tidak akan memberi ruang bagi pelaku kejahatan digital internasional untuk menjadikan Indonesia sebagai tempat beroperasi,” tegas Brigjen Adi Vivid.
Data jabatan berdasarkan informasi resmi per Juli 2025.
Editor: Redaksi TerkiniJambi.com
Foto: Ilustrasi jaringan siber (Freepik/AI-generated)
Tag: #Interpol #CyberCrime #NoName057 #DarkWeb #Polri #Bareskrim #MafiaDigital