Sorotan Terhadap Lemahnya Sistem Perlindungan
Kasus ini menyulut kemarahan publik. Tak sedikit aktivis dan pemerhati perempuan menilai bahwa negara belum hadir secara utuh bagi korban kekerasan seksual, khususnya di wilayah pedesaan. Banyak korban yang akhirnya memilih diam karena tidak tahu harus berlindung ke mana dan kepada siapa.
Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, menyatakan keprihatinannya atas tragedi ini dan meminta jajarannya, terutama Dinas Sosial dan DP3A, untuk memberikan penanganan terbaik.
“Kami pastikan korban mendapat pendampingan menyeluruh. Ini bukan hanya kasus pidana, tapi krisis kemanusiaan,” tegasnya.
Polisi Imbau Warga Tidak Takut Laporkan Kekerasan
AKBP Eko Sunaryo mengajak masyarakat untuk berani melapor jika mengetahui kasus kekerasan seksual, terutama terhadap anak dan perempuan.
“Kami siapkan layanan pengaduan dan Unit PPA siap menindaklanjuti. Jangan tunggu korban menderita terlalu lama,” tambahnya.
Catatan Redaksi:
Kasus ini menjadi refleksi serius atas lemahnya sistem deteksi dini dan minimnya dukungan psikososial bagi korban kekerasan seksual. Negara tidak boleh absen. Korban harus diberi perlindungan yang aman, nyaman, dan penuh martabat.
Laporan: Redaksi TerkiniJambi
Hak cipta dilindungi – Dilarang menyalin tanpa izin.