“Silakan saja dia lapor. Itu kan hak dia. Tapi sampai sekarang belum ada kelanjutannya. Saya tetap yakin laporan saya kuat,” ujar Rina.
Isu Intervensi Pejabat Dinkes
Lebih jauh, Rina juga menyinggung adanya dugaan intervensi pejabat Dinas Kesehatan Muaro Jambi dalam proses hukum. Ia menyebut adanya upaya “damai” yang sempat ditawarkan ketika kasus mulai berjalan.
“Pasti ada (intervensi). Setelah kasus ini mencuat, Dewi Lestari satu-satunya kepala puskesmas yang kemudian diganti. Jadi publik bisa menilai sendiri,” kata Rina tanpa menyebut nama pejabat yang dimaksud.
Meski mendapat tekanan dan ancaman, Rina mengaku tidak akan mundur. Ia justru berharap aparat penegak hukum segera menuntaskan kasus ini dan menyeret pihak-pihak yang terlibat ke meja hijau.
“Saya tidak takut. Yang penting saya bicara fakta. Semoga kasus ini cepat selesai,” tutupnya.
Dari rangkaian kasus ini mencuat dipermukaan diantaranya Demo Di kajati Jambi oleh LSM MPRJ yang dikomandoi Oleh Bobto dengan modus yang sama disertai intervensi/intimidasi pihak diduga oknum TNI, publik menilai kasus Kapus Kebon IX dan Menyeret Kapus Se-kabupaten Muaro Jambi yang sempat Viral Namun Akhirnya “DIAM”
Ada Aktor Kuat Yang Bermain dalam Lingkaran Pungli BOK, Pemotongan TPP dan Jelas Pemegang Kebijakan untuk kepentingan Pribadi
Catatan Redaksi: Hingga berita ini ditayangkan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi, Afifuddin, serta Kepala Inspektorat Herlina, belum memberikan tanggapan atau klarifikasi resmi terkait kasus ini. Redaksi telah mengirim permintaan wawancara melalui saluran resmi.
