Bulan Zulhijjah dalam kalender Islam senantiasa dinanti dengan penuh harap dan sukacita. Kedatangannya membawa serangkaian keutamaan dan kesempatan bagi umat Muslim untuk meningkatkan ketakwaan dan meraih limpahan pahala.
Tahun 1446 Hijriah ini pun tak terkecuali, di mana sepuluh hari pertama Zulhijjah kembali hadir sebagai momen istimewa yang dianjurkan untuk diisi dengan berbagai amalan kebajikan.
Berbagai hadis Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan ayat-ayat Al-Qur’an dengan jelas menyoroti keagungan bulan ini, khususnya sepuluh hari pertamanya. Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Tidak ada hari-hari yang amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini (sepuluh hari pertama Zulhijjah).” (HR. Bukhari)
Hadis ini secara tegas menunjukkan betapa besar keutamaan sepuluh hari pertama Zulhijjah di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Amal saleh yang dilakukan pada hari-hari ini memiliki nilai dan pahala yang berlipat ganda dibandingkan dengan amalan di hari-hari lain.
Amalan-amalan Utama di Bulan Zulhijjah:
* Puasa Sunnah, Terutama Puasa Arafah: Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah berpuasa sunnah, terutama pada tanggal 9 Zulhijjah atau yang dikenal dengan Puasa Arafah. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda mengenai keutamaan puasa Arafah:
“Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar Dia menghapuskan (dosa) satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.” (HR. Muslim)
Selain puasa Arafah, umat Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah lainnya di sembilan hari pertama Zulhijjah.
* Memperbanyak Dzikir, Takbir, Tahmid, dan Tahlil: Mengagungkan nama Allah melalui dzikir, mengucapkan takbir (Allahu Akbar), tahmid (Alhamdulillah), dan tahlil (Laa Ilaaha Illallah) merupakan amalan yang sangat ditekankan di bulan Zulhijjah, terutama pada sepuluh hari pertamanya dan pada hari-hari tasyriq (11, 12, dan 13 Zulhijjah). Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
“…dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan…” (QS. Al-Hajj: 28)
Para ulama menafsirkan bahwa “hari-hari yang telah ditentukan” dalam ayat ini adalah sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah.
