Terkinijambi.com – Apakah mungkin mengenali kepribadian gelap seseorang hanya dengan melihat makanan favoritnya? Meski terdengar aneh, sejumlah penelitian ilmiah mengungkap adanya kaitan menarik antara preferensi makanan tertentu dengan kecenderungan psikopat.
Lebih Suka Rasa Pahit
Sebuah studi yang dilakukan peneliti Austria, Christina Sagioglou dan Tobias Greitemeyer (2016), menemukan bahwa individu yang gemar mengonsumsi makanan dan minuman pahit—seperti kopi hitam, bir pahit, cokelat hitam pekat, lobak, hingga tonic water—menunjukkan skor yang lebih tinggi dalam skala kepribadian psikopat dan sadisme.
Penelitian tersebut melibatkan hampir seribu responden dan memetakan hubungan antara preferensi rasa dengan sifat kepribadian gelap atau dark triad: psikopati, narsisme, dan machiavellianisme.
Makan Bukan Karena Lapar
Tidak hanya rasa pahit, perilaku makan yang tidak terkendali atau didorong oleh emosi (emotional eating) juga disebut berkaitan dengan tipe psikopati sekunder—yakni individu yang impulsif dan sulit mengendalikan diri.
Menurut penelitian terbaru yang dirangkum oleh sejumlah psikolog, pria yang memiliki skor psikopati tinggi cenderung makan secara kompulsif saat stres, marah, atau kecewa. Kebiasaan ini bisa jadi pertanda adanya gangguan kontrol emosi yang mendalam.
Kontrol Tinggi saat Makan
Individu dengan ciri psikopat juga cenderung menunjukkan perilaku dominan dalam kegiatan makan. Misalnya, mengatur tempat duduk, memilih makanan untuk orang lain, hingga menolak menu yang tidak sesuai dengan seleranya secara ekstrem. Semua ini bukan sekadar soal makanan, tapi cara mereka menunjukkan kendali atas situasi sosial.
Tapi Tidak Bisa Dijadikan Patokan Tunggal
Meski menarik, para ahli menegaskan bahwa preferensi makanan tidak dapat dijadikan alat diagnosis mutlak. Banyak orang menyukai kopi pahit atau cokelat hitam tanpa memiliki ciri psikopati sama sekali.
“Preferensi rasa hanya memberi gambaran kecil. Psikopati sejati lebih kompleks dan hanya bisa dikenali lewat evaluasi klinis,” kata psikolog klinis R. Handayani dalam keterangannya.