Presiden Trump Pertanyakan Status Kewarganegaraan Elon Musk, Zohran Mamdani, dan Rosie O’Donnell: Retorika Politik atau Ancaman Demokrasi?

TerkiniJambi

Washington DC, 18 Juli 2025 — Presiden Amerika Serikat saat ini, Donald J. Trump, kembali mengundang kontroversi usai menyampaikan serangkaian pernyataan yang mempertanyakan status kewarganegaraan tiga tokoh publik: pengusaha Elon Musk, politisi New York Zohran Mamdani, dan komedian Rosie O’Donnell. Pernyataan Trump tersebut menuai kecaman luas dan memunculkan kekhawatiran mengenai arah demokrasi serta toleransi politik di Amerika Serikat.

Elon Musk Disebut “Bukan Orang Amerika”

Elon Musk, pendiri Tesla dan SpaceX, lahir di Afrika Selatan dan telah menjadi warga negara Amerika Serikat secara sah melalui proses naturalisasi pada tahun 2002. Namun dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan oleh media sayap kanan, penasihat Trump, Steve Bannon, menyebut Musk sebagai “bukan orang Amerika, tapi orang Afrika Selatan yang mengontrol teknologi AS”.

Baca Juga :  Harga TBS Sawit Jambi Periode 29 Agustus – 4 September 2025 Naik Rp 23,68 per Kg

Pernyataan tersebut dianggap merendahkan status hukum Musk sebagai warga negara dan memunculkan narasi berbahaya tentang kesetiaan warga negara naturalisasi. Meski belum memberikan respons langsung, Musk selama ini dikenal sebagai sosok yang memiliki hubungan kompleks dengan politik AS.

Zohran Mamdani Diserang dengan Label Ideologis

Zohran Mamdani, legislator progresif kelahiran Uganda dan warga negara AS sejak 2018, menjadi sasaran kritik tajam Presiden Trump. Dalam pidato kampanyenya di Arizona pekan lalu, Trump menyebut Mamdani sebagai “komunis radikal yang tidak seharusnya berada di negara ini” dan menyiratkan bahwa politisi tersebut harus “ditangkap bila menghalangi aparat imigrasi”.

Baca Juga :  Presiden Trump Ancam Cabut Kewarganegaraan Elon Musk dan Zohran Mamdani, Pakar Konstitusi: "Langkah Ini Melanggar Prinsip Hukum AS"

Mamdani membalas tudingan itu sebagai bentuk “pelecehan terhadap nilai-nilai konstitusional” dan menyatakan bahwa pernyataan Presiden menunjukkan kecenderungan diskriminatif terhadap imigran.

Rosie O’Donnell Diancam Kehilangan Kewarganegaraan

Tak hanya tokoh naturalisasi, bahkan Rosie O’Donnell – seorang komedian dan pembawa acara kelahiran New York – turut menjadi sasaran. Dalam unggahan di Truth Social, Presiden Trump menyebut O’Donnell sebagai “pengkhianat” dan “lebih cocok tinggal di Irlandia daripada di Amerika”.

Nomor TDPSE : 023714.1/DJAI.PSE/05/2025