Presiden Pulang Lawatan Luar Negeri, Langsung Panggil Kepala BGN — Krisis MBG Dinilai Masalah Besar

TerkiniJambi

“Puluhan ribu penerima manfaat MBG terdampak insiden keamanan pangan. Presiden Prabowo tiba 27 September 2025 dan langsung memanggil Kepala BGN untuk rapat darurat; publik menuntut audit independen dan perbaikan SOP.”

Jakarta — Presiden Prabowo Subianto tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Sabtu (27/9/2025) sekitar pukul 15.35 WIB menggunakan pesawat Garuda Indonesia-1 setelah mengakhiri kunjungan ke Jepang, Amerika Serikat, Kanada, dan Belanda. Kepulangannya langsung dibayangi krisis domestik: maraknya laporan dugaan keracunan akibat menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Begitu turun dari pesawat, Presiden disebut memantau perkembangan dan memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) bersama pejabat terkait untuk menggelar rapat darurat penanganan dan evaluasi program. Dalam pernyataan singkatnya usai mendarat, Prabowo menegaskan bahwa insiden ini merupakan
“masalah besar” dan menekankan perlunya penanganan cepat dan menyeluruh.

Baca Juga :  Indonesia Tak Perlu Jadi Pengemis! Trump Ancam Tarif 32%, Tapi Minta RI Bangun Pabrik di AS

“Untuk memberi makan sekian juta, pasti ada hambatan … kita atasi bersama.”

“Harus waspada, jangan sampai ini dipolitisasi. Tujuan MBG adalah untuk anak-anak kita yang sering sulit makan.”

Angka Korban dan Titik Kritis

Berdasarkan data yang beredar hingga 25 September 2025, tercatat 5.914 penerima manfaat MBG terdampak insiden keamanan pangan. Dari jumlah tersebut, 2.210 kasus dilaporkan terjadi sepanjang bulan September 2025.

Salah satu zona paling parah adalah Kabupaten Bandung Barat, yang menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) setelah lebih dari seribu pelajar dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK mengalami gejala setelah mengonsumsi menu MBG.

Baca Juga :  Mengungkap Luka Lama, Menatap Masa Depan: Refleksi Mei 1998, Dampak Sosial Ekonomi, dan Harapan Era Pemerintahan Prabowo

Kepala BGN — Dadan Hindayana

Dadan menyatakan pihak BGN akan mengikuti arahan Presiden dan menunggu petunjuk lebih lanjut sebelum mengambil keputusan terkait kelanjutan atau penangguhan program MBG. Ia menegaskan komitmen untuk bekerja sama dengan lembaga lain dan instansi terkait dalam proses investigasi dan penanganan.

Wakil Kepala BGN — Nanik S. Deyang

Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menyampaikan permohonan maaf publik atas dampak insiden terhadap anak-anak dan keluarga yang terkena. Dalam beberapa kesempatan ia menunjukkan penyesalan atas kejadian tersebut dan menyatakan prioritas BGN saat ini adalah keselamatan penerima manfaat serta pemulihan kepercayaan publik.

Nomor TDPSE : 023714.1/DJAI.PSE/05/2025