Luwu Timur, – Sebuah video yang beredar di media sosial TikTok memperlihatkan proses pengemasan beras murah program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di sebuah gudang yang disebut milik Bulog Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Video tersebut menjadi viral setelah menunjukkan pekerja yang mengemas beras secara manual di lantai gudang tanpa alat bantu modern.
Video berdurasi sekitar 30 detik itu pertama kali diunggah oleh akun @info.lutim. Dalam tayangan terlihat sejumlah perempuan duduk di lantai mengisi beras ke dalam kemasan 5 kilogram berwarna kuning-hijau bertuliskan “Beras SPHP”. Tumpukan karung besar beras tampak memenuhi bagian belakang gudang, sementara beberapa pekerja lainnya berdiri di atas timbunan karung untuk menurunkan bahan baku.
Potongan video yang disertai tulisan “Intip Proses Pengemasan Beras SPHP Bulog Luwu Timur” itu langsung menuai perhatian publik. Banyak warganet mempertanyakan aspek kebersihan dan kelayakan proses pengemasan beras subsidi tersebut.
Hingga Minggu (12/10/2025), belum ada keterangan resmi dari pihak Perum Bulog Luwu Timur terkait video yang beredar tersebut. Namun, sejumlah pihak mendesak agar Bulog segera melakukan klarifikasi, terutama mengenai standar higienitas dan prosedur penanganan beras SPHP di lapangan.
“Kami belum bisa memastikan apakah video itu diambil di gudang resmi Bulog atau bukan. Tim kami sedang menelusuri dan akan segera memberikan penjelasan,” ujar salah satu pejabat Bulog Sulawesi Selatan ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu sore.
Program SPHP merupakan inisiatif nasional pemerintah melalui Bulog untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran. Beras SPHP dijual dengan harga terjangkau, berkisar antara Rp10.600 hingga Rp11.000 per kilogram, dan menjadi salah satu instrumen pengendali inflasi pangan di daerah.
Distribusi beras SPHP dilakukan melalui jaringan ritel, koperasi, dan pasar tradisional. Dalam praktiknya, beberapa daerah melakukan pengemasan ulang secara lokal sesuai kapasitas gudang masing-masing. Namun, proses ini tetap harus mengikuti standar operasional Bulog yang menjamin kualitas dan kebersihan produk.