Sushila Karki Disetujui Sebagai Pemimpin Sementara Nepal Pasca Protes Gen Z

TerkiniJambi
Foto ilustrasi: Aksi protes Gen Z di Kathmandu. (Ilustrasi)

Kathmandu — Nama mantan Ketua Mahkamah Agung, Sushila Karki, muncul sebagai kandidat terdepan untuk memimpin pemerintahan sementara Nepal setelah gejolak politik luas yang dipicu larangan sejumlah platform media sosial dan tuntutan anti-korupsi dari generasi muda.

Gelombang protes yang dipimpin oleh kelompok yang disebut “Gen Z” mengguncang ibu kota Kathmandu dalam beberapa hari terakhir. Demonstran menuntut pembatalan pembatasan digital, akuntabilitas pejabat publik, dan reformasi lembaga. Tekanan massa membuat Perdana Menteri KP Sharma Oli mengumumkan pengunduran diri pada 9 September 2025, membuka jalan bagi pembentukan pemerintahan transisi.

Kronologi Singkat

  1. 8 September 2025: Pemerintah mengumumkan aturan pendaftaran platform media sosial—memicu penolakan publik.
  2. 9 September 2025: Tekanan dari protes besar-besaran berujung pada pengunduran diri PM KP Sharma Oli.
  3. 10–11 September 2025: Dialog antara perwakilan Gen Z, militer, dan tokoh sipil berjalan; Sushila Karki muncul sebagai kandidat terdepan.
  4. Status saat ini: Pembicaraan lanjutan untuk menetapkan mekanisme legal pemerintahan sementara dan jadwal pemilu transisi.
Baca Juga :  Aliansi Petani Jambi Geruduk DPRD, Tolak Aktivitas Satgas PKH di Wilayah Adat

Siapa Sushila Karki?

Sushila Karki adalah mantan Ketua Mahkamah Agung Nepal — wanita pertama yang menempati jabatan tersebut. Selama kariernya, Karki dikenal memiliki citra kuat terkait penegakan hukum dan sikap anti-korupsi, sehingga dipandang cocok oleh sejumlah pihak untuk memimpin periode transisi yang menuntut kredibilitas dan netralitas.

Sushila Karki

Eks Ketua Mahkamah Agung — Figur independen, reputasi anti-korupsi, didukung banyak pemrotes sebagai pemimpin sementara.

Nomor TDPSE : 023714.1/DJAI.PSE/05/2025