Raja Ampat kini memiliki status ganda dari UNESCO: selain sudah lebih dulu ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark, gugus pulau ini resmi juga masuk dalam daftar UNESCO Biosphere Reserve / Cagar Biosfer Dunia. Langkah ini menegaskan nilai global Raja Ampat dari sisi geologi dan keanekaragaman hayati.
Kenapa Raja Ampat penting secara global
Raja Ampat berada di pusat Segitiga Terumbu Karang dan dikenal menyimpan puluhan hingga ratusan spesies karang dan ikan laut yang menjadikannya salah satu hotspots keanekaragaman laut dunia. Kawasan geopark Raja Ampat juga memamerkan formasi batuan kuno (Silurian–Devonian) dan karst tropis yang jarang dijumpai.
Proses penetapan Cagar Biosfer
Pengajuan status cagar biosfer diajukan melalui program Man and Biosphere (MAB) UNESCO oleh Pemerintah Indonesia melalui lembaga terkait. Menurut laporan, proses ini dimaksudkan untuk menguatkan perlindungan ekologis sekaligus mekanisme pengelolaan yang melibatkan masyarakat setempat.
“Raja Ampat adalah salah satu episentrum keanekaragaman hayati laut yang sangat unik.” — Maman Tujaman, BRIN / Ketua Komite Nasional Program MAB (disampaikan kepada media).
“Langkah pemerintahan ini juga dilakukan demi memastikan kegiatan usaha tidak merusak kawasan sensitif.” — Pernyataan pejabat kementerian terkait (rangkuman pernyataan terkait pencabutan izin tambang).
Tantangan nyata: ancaman pertambangan nikel
Salah satu tekanan paling nyata terhadap kelestarian Raja Ampat adalah rencana dan aktivitas pertambangan nikel di pulau-pulau kecil di sekitarnya. Tekanan publik dan protes dari aktivis lingkungan memicu pemerintah mencabut beberapa izin tambang untuk melindungi kawasan yang sensitif. Keputusan pencabutan izin dan penghentian operasi sebagian perusahaan diambil sebagai respons atas temuan pelanggaran lingkungan.
Manfaat status ganda dan rekomendasi pengelolaan
Status ganda dapat memperkuat perlindungan, membangun citra pariwisata berkelanjutan, dan membuka akses penelitian internasional. Namun untuk mewujudkan manfaat tersebut diperlukan kebijakan pengelolaan yang ketat, antara lain: