Maulid Nabi Muhammad ﷺ: Sejarah, Dalil, dan Tradisi Peringatan Hingga Kini

Oleh: Redaksi @terkinijambi.com | 4 September 2025 | 12 Rabi'ul Awal 1447 H

TerkiniJambi

Ilustrasi Peringatan Maulid Nabi Muhammad ﷺ

Maulid atau peringatan kelahiran Nabi Muhammad ﷺ adalah momen penting bagi umat Islam untuk mengingat nikmat terbesar Allah: diutusnya seorang Rasul yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Artikel ini merangkum sejarah kelahiran, dasar dalil yang shahih, serta tradisi perayaan yang terus hidup hingga kini.

Kelahiran Nabi Muhammad ﷺ

Nabi Muhammad ﷺ lahir di Makkah pada Tahun Gajah (sekitar 570 M). Mayoritas riwayat menyebutkan beliau lahir pada 12 Rabi’ul Awal. Tahun ini, 12 Rabi’ul Awal 1447 H bertepatan dengan 4 September 2025.

Dalil dari Hadis Shahih

Dalam hadis riwayat Muslim dari Abu Qatadah al-Anshari, Nabi ﷺ ditanya tentang puasa Senin. Beliau menjawab:

“Itu adalah hari aku dilahirkan dan hari aku diutus atau diturunkan wahyu kepadaku.” (HR. Muslim no. 1162)

Hadis ini menjadi dasar ulama bahwa hari Senin memiliki keutamaan khusus karena bertepatan dengan kelahiran Rasulullah ﷺ.

Baca Juga :  SUMAYYAH BINTI KHAYYAT RADHIYALLAHU'ANHA

Peristiwa Menjelang Kelahiran

Kitab-kitab sirah mencatat berbagai tanda menjelang kelahiran Nabi ﷺ, seperti runtuhnya berhala-berhala di sekitar Ka‘bah, padamnya api abadi kaum Majusi di Persia, dan retaknya istana Kisra. Walau sebagian riwayat lemah, peristiwa ini tetap menjadi catatan sejarah yang mengiringi kebesaran lahirnya Nabi terakhir.

Awal Mula Tradisi Peringatan Maulid

Peringatan Maulid secara khusus belum dilakukan di masa Rasulullah ﷺ maupun para sahabat. Namun, ekspresi syukur atas kelahiran Nabi ﷺ telah ditunjukkan melalui ibadah, salah satunya dengan puasa hari Senin. Tradisi Maulid baru berkembang kemudian pada masa Dinasti Fatimiyah di Mesir abad ke-10 M, lalu menyebar ke berbagai negeri Muslim dengan beragam corak budaya.

Baca Juga :  48 Perusahaan Global Disorot PBB, Dituding Terlibat Genosida di Gaza

Tradisi Maulid di Berbagai Daerah

  • Timur Tengah & Afrika Utara: pembacaan sirah, zikir berjamaah, dan ceramah agama.
  • Turki: pembacaan syair-syair cinta Rasul.
  • Indonesia: tradisi Sekaten, pembacaan Maulid Barzanji, hadrah, tabligh akbar, hingga grebeg gunungan.
  • Asia Selatan: perayaan komunitas, pawai, dan amal sosial.

Nomor TDPSE : 023714.1/DJAI.PSE/05/2025