Maulid Nabi Muhammad ﷺ: Sejarah, Dalil, dan Tradisi Peringatan Hingga Kini

Oleh: Redaksi @terkinijambi.com | 4 September 2025 | 12 Rabi'ul Awal 1447 H

TerkiniJambi

Status Hukum Menurut Ulama

Mayoritas ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah memandang Maulid sebagai bid‘ah hasanah jika isinya berupa shalawat, doa, pengajian, dan amal kebajikan. Namun, praktik berlebihan yang menyimpang dari syariat tidak dibenarkan. Intinya, Maulid harus menjadi sarana memperkuat tauhid, cinta Rasulullah ﷺ, dan ukhuwah umat.

Peringatan Maulid 1447 H

Tahun ini, umat Islam memperingati Maulid Nabi Muhammad ﷺ pada 12 Rabi’ul Awal 1447 H, yang jatuh pada Kamis, 4 September 2025. Momen ini menjadi kesempatan untuk memperbanyak shalawat, memperdalam sirah Nabi ﷺ, dan meneladani akhlak beliau dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga :  Trump: Pertemuan dengan Putin di Alaska "Produktif" — Tapi Tak Ada Kesepakatan Soal Ukraina

Makna Maulid

  1. Menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah ﷺ.
  2. Mempelajari sirah dan meneladani akhlaknya.
  3. Mendorong amal sosial dan kepedulian sesama.
  4. Menjadikan momentum untuk memperbaiki diri dan memperbanyak shalawat.
Baca Juga :  Bupati Muaro Jambi, Salat Idul Adha 1446 H di Masjid Daarul Hikmah: Momentum Memperkuat Nilai Pengorbanan dan Kebersamaan

Penutup

Maulid Nabi Muhammad ﷺ bukan sekadar seremonial, melainkan sarana memperkuat iman dan meneguhkan cinta kepada Rasulullah ﷺ. Semoga peringatan tahun ini menjadi momentum memperbaiki diri, memperbanyak amal, dan memperkuat persaudaraan umat.

Referensi: Sahih Muslim no. 1162; Sirah Nabawiyah; catatan sejarah awal perayaan Maulid.

Disusun oleh
Tim Redaksi @terkinijambi.com

Nomor TDPSE : 023714.1/DJAI.PSE/05/2025