Seragam SMA Titian Teras: Rp2 Miliar Lebih Mengalir, Orang Tua Murid dan Aktivis Soroti Dugaan Dikorupsi
SENGETI, -Polemik pengadaan perlengkapan siswa baru di SMA Titian Teras Abdurrahman Sayoeti (Pijoan) kian ramai diperbincangkan. Sejumlah wali murid menyuarakan kekecewaan atas besaran biaya perlengkapan yang dibebankan pada tahun ajaran 2025 dan menilai kualitas barang yang diterima tidak sebanding dengan harga.
Estimasi Besaran Dana: Lebih dari Rp2 Miliar
Dari data yang beredar, jumlah siswa angkatan 32 diperkirakan mencapai 300 orang. Besaran biaya perlengkapan per siswa yang dibayarkan ke penyedia barang dan jasa tercatat sebesar Rp6.870.000 per siswa. Jika dikalikan, total anggaran yang mengalir mencapai:
Rp6.870.000 × 300 = Rp2.061.000.000 (dua miliar lebih).
“Kami merasa tidak diberi pilihan. Harga perlengkapan langsung ditentukan, sementara kualitas barang yang diterima tidak sesuai harapan. Sebagai orang tua, kami jelas keberatan,”
Direktur Eksekutif LSM Sembilan Jamhuri, menyatakan pihaknya akan membawa persoalan ini ke ranah hukum. Menurut Jamhuri, kasus ini merupakan tanda gagalnya penegakan hukum dan bukti salah urus di tingkat provinsi.
“Saya akan bawa persoalan ini secara resmi, karena ini pertanda gagalnya penciptaan efek jera penegakan hukum di lingkungan instansi dan institusi pencapaian tujuan negara,”
Jamhuri menambahkan kritik keras terhadap tata kelola: “Ini petunjuk nyata bahwa Provinsi Jambi salah kelola, dikelola dengan cara yang salah, serta terlahir dari hasil kerja otak udang. Terkesan ada keyakinan bahwa hukum bisa dijadikan komoditas perdagangan di pasar gelap kekuasaan.”
Desakan Transparansi
Orang tua murid dan aktivis mendesak agar pihak sekolah serta Dinas Pendidikan Provinsi Jambi segera memberikan penjelasan terbuka mengenai mekanisme pengadaan, daftar penyedia, rincian biaya, serta bukti transaksi. Mereka menekankan pentingnya transparansi agar kepercayaan publik terhadap dunia pendidikan tidak semakin terkikis.