Kerusuhan Memuncak di Nepal: PM Mundur, Demonstran Serang Politisi, Istri Mantan PM Tewas

TerkiniJambi

Suasana bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan di Kathmandu. (Ilustrasi/AFP)

Kathmandu. Kerusuhan besar yang dipimpin kaum muda di Nepal memasuki fase paling sengit pada pekan ini: tekanan publik memaksa jabatan eksekutif berguncang, sejumlah pejabat diserang, serta terjadi korban jiwa menyusul serangkaian insiden kekerasan di beberapa titik ibu kota dan daerah sekitarnya.

Inti Konflik

Protes yang sejak awal dipicu oleh kebijakan pemerintah terkait pembatasan media sosial berkembang menjadi gerakan luas yang menyorot persoalan korupsi, nepotisme, dan lapangan kerja bagi generasi muda. Aksi massa, yang juga banyak melibatkan aktivis dan pelajar, menuntut perubahan struktural dan akuntabilitas politik.

Puncak Kerusuhan & Dampak Nyata

  • Pengunduran diri Perdana Menteri: Di tengah tekanan massa yang massif, jabatan perdana menteri mengalami gejolak dan presiden menunjuk pemerintahan sementara untuk menstabilkan situasi.
  • Kekerasan terhadap pejabat: Beberapa menteri dan politisi menjadi sasaran penganiayaan di jalanan; insiden termasuk pengejaran, pemukulan, dan pelecehan terhadap pejabat yang sedang melintas di area demonstrasi.
  • Korban jiwa: Terjadi sejumlah tewas dan ratusan luka-luka akibat bentrokan serta kebakaran pada properti warga dan bangunan publik.
  • Kasus tragis di Dallu: Satu insiden menyedot perhatian publik ketika sebuah rumah milik keluarga mantan perdana menteri dibakar — dilaporkan istri mantan PM mengalami luka parah dan meninggal dunia akibat insiden tersebut.
Baca Juga :  Warga Balikpapan Heboh Tagihan PBB Naik 3.000 Persen, Pemkot: Salah Koordinat, Ada Stimulus & Kompensasi

Reaksi Pemerintah & Institusi

Presiden menyerukan penghentian kekerasan dan mengajak semua pihak membuka jalur dialog. Pemerintah pusat menunjuk pemerintahan sementara (caretaker) untuk menangani krisis, sementara militer dikerahkan secara terbatas guna mengamankan fasilitas publik yang diserang. Langkah-langkah ini dimaksudkan untuk menurunkan eskalasi sambil membuka ruang politik guna mencari solusi konstitusional.

Baca Juga :  Rusaknya Jalan, Rusaknya Komunikasi! Camat Sadu Salahkan Kades, Pengamat: Ini Alarm Bahaya bagi Tanjab Timur

Timeline Singkat

  1. Awal Protes: Aksi bermula ketika pemerintah menerapkan pembatasan akses sejumlah platform digital; protes cepat meluas ke tuntutan yang lebih luas.
  2. Eskaansi Kekerasan: Bentrokan antara massa dan aparat berujung pada kebakaran, penyerangan kantor, serta serangan terhadap rumah-rumah pejabat.
  3. Perubahan Politik: Tekanan publik menyebabkan mundurnya pucuk pimpinan pemerintahan dan pembentukan pemerintahan sementara.

Nomor TDPSE : 023714.1/DJAI.PSE/05/2025