Solo, – Sosok Joko Widodo kembali mencuri perhatian publik politik nasional. Dalam Musyawarah Nasional (Munas) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang digelar di Solo, Jumat (19/7/2025), mantan Presiden RI dua periode itu hadir secara langsung dan menyatakan dukungan terbuka serta penuh terhadap partai yang kini dinakhodai putra bungsunya, Kaesang Pangarep.
“Saya akan kerja keras untuk PSI, saya akan full mendukung PSI,” tegas Jokowi di hadapan ribuan kader dan pengurus PSI dari seluruh Indonesia yang memadati arena kongres.
Jokowi yang kini tidak lagi menjabat sebagai presiden, tampil tanpa beban protokoler negara namun tetap menjadi magnet politik. Dalam pidatonya, ia menyinggung filosofi baru logo PSI bergambar gajah yang menurutnya mencerminkan kekuatan, kecerdasan, dan kebijaksanaan. “Gajah itu tidak sombong meski besar, tapi tangguh dan tidak pernah lupa. PSI harus jadi seperti itu,” ujar Jokowi, disambut riuh tepuk tangan kader.
Kaesang Terpilih Kembali Jadi Ketua Umum
Kongres menetapkan Kaesang Pangarep kembali sebagai Ketua Umum PSI periode 2025–2030 melalui sistem pemungutan suara elektronik (e-voting). Dari hasil akhir, Kaesang mengantongi 65,28% suara, mengungguli dua kandidat lainnya.
Dalam pidato politiknya usai ditetapkan kembali sebagai Ketum, Kaesang mengajak seluruh elemen partai untuk segera menyusun peta jalan konsolidasi hingga tingkat desa. “Jangan berhenti di Solo. Kita harus turun ke bawah. PSI harus hadir di setiap suara rakyat,” tegasnya.
Isu Strategis yang Mengemuka dalam Munas PSI
- Konsolidasi dan Ekspansi Struktural: PSI menargetkan pembentukan kepengurusan hingga tingkat desa sebelum akhir 2027, sejalan dengan dorongan dari Kaesang dan Jokowi.
- Pendanaan Partai dan Partisipasi Publik: Jokowi menekankan pentingnya kontribusi kader dan simpatisan sebagai “bensin” untuk menggerakkan mesin partai.
- Pergeseran Citra PSI dari Elitis ke Partai Rakyat: Kaesang menolak stigma PSI sebagai partai anak muda elite dan mengajak semua kader turun ke lapangan.
- Rumor Posisi PSI dalam Pemerintahan Baru: Kehadiran Jokowi memantik spekulasi kedekatan PSI dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun PSI menegaskan fokus mereka adalah konsolidasi organisasi, bukan kekuasaan.