Hamas Gertak Israel: Abu Ubaida Muncul Lagi, Siap Perang Panjang dan Taktik Kejutkan Zionis

TerkiniJambi

Gaza, 19 Juli 2025 – Setelah empat bulan menghilang dari publik, juru bicara militer Hamas Abu Ubaida akhirnya muncul kembali dengan pesan keras: Hamas telah menyiapkan taktik baru yang mengejutkan militer Israel. Ia menyebut perang belum berakhir, justru memasuki fase paling menentukan.

Dalam video yang dirilis oleh Al Jazeera, Abu Ubaida menyampaikan bahwa

“kami telah mempersiapkan fase baru pertempuran yang lebih melelahkan bagi musuh. Apa yang mereka anggap kemenangan hanyalah jebakan psikologis dari kami.”

Ia menyatakan bahwa pasukan Brigade Al-Qassam kini memanfaatkan pengalaman tempur sebelumnya untuk menciptakan pola perlawanan yang membuat tentara Israel kewalahan secara fisik dan mental.

Taktik Baru dan Perang Atrisi

“Kami tidak lagi bermain di zona nyaman mereka. Setiap pergerakan mereka kini berada dalam jangkauan kami. Kami telah menerapkan metode yang belum pernah mereka lihat sebelumnya,” ujar Abu Ubaida.

Ia mengklaim bahwa dalam empat bulan terakhir, ratusan tentara Israel menjadi korban dan ribuan lainnya mengalami gangguan psikologis berat akibat tekanan tempur yang terus-menerus.

Operasi Penangkapan Tentara Zionis

Dalam pidato berdurasi hampir 9 menit itu, ia mengungkap bahwa beberapa operasi untuk menangkap tentara Israel hidup-hidup telah dijalankan dan nyaris berhasil. Namun, Abu Ubaida menyebut bahwa protokol militer Israel yang dikenal sebagai “Protokol Hannibal” menjadi penghalang. Protokol ini memungkinkan militer Israel melakukan apapun, termasuk membunuh tentaranya sendiri, agar tidak jatuh ke tangan musuh.

Pernyataan Tegas Pimpinan Hamas

Sementara itu, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyampaikan pernyataan terpisah yang mempertegas sikap kelompok tersebut.

“Tidak akan ada gencatan senjata sebagian. Kami tidak akan berhenti sampai seluruh tanah air kami terbebas dan semua tahanan kami kembali.”

Haniyeh juga menuduh Israel dan sekutunya hanya ingin menunda kekalahan dengan dalih diplomasi.

“Musuh kami ingin waktu. Tapi kami punya kesabaran yang lebih panjang dari yang mereka kira.”

Nomor TDPSE : 023714.1/DJAI.PSE/05/2025