Demak | TERKINI JAMBI – Seorang guru Madrasah Diniyah (Madin) di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, berinisial AZ, mendadak menjadi perbincangan publik setelah video dan kabar tentang dirinya didenda Rp25 juta karena menampar siswa mencuat ke media sosial. AZ diketahui hanya menerima gaji Rp450 ribu setiap 4 bulan, atau sekitar Rp112 ribu per bulan.
Peristiwa ini terjadi saat AZ mengajar mata pelajaran fiqih pada 30 April 2025. Seorang murid melempar sandal hingga mengenai kepala AZ. Karena tidak ada yang mengaku, AZ memanggil seorang murid laki-laki berinisial D dan menamparnya spontan. Kejadian itu kemudian sampai ke orang tua siswa dan berujung laporan ke polisi.
Pernyataan Resmi Polres Demak
Kapolres Demak, AKBP M. Rizal Firmansyah, melalui Kasatreskrim Polres Demak, AKP Dwi Hartanto menyatakan bahwa pihaknya menerima laporan dari keluarga korban pada awal Juli dan telah melakukan pemanggilan terhadap AZ.
“Kami menghargai upaya mediasi yang telah dilakukan oleh kedua belah pihak. Namun karena laporan sudah masuk, proses tetap berjalan sambil melihat hasil kesepakatan damai. Jika pihak pelapor resmi mencabut laporan secara tertulis, maka proses hukum dapat dihentikan sesuai ketentuan,” ujar Dwi dalam keterangan tertulis, Jumat (18/7/2025).
DPRD Demak: Jangan Kriminalisasi Guru
Ketua DPRD Demak, Zayinul Fata, menyayangkan terjadinya tuntutan berlebihan terhadap guru agama yang mengabdi dengan kondisi ekonomi yang sangat terbatas.
“Ini bukan sekadar perkara tamparan, tapi mencerminkan ketimpangan nasib guru diniyah. Kami minta laporan itu dicabut, dan kami sedang mengupayakan bantuan konkret, termasuk bantuan hukum dan dana solidaritas,” ujar Zayinul.
Orang Tua Korban: Hanya Ingin Anak Kami Dihargai
Sementara itu, orang tua siswa D menyampaikan bahwa mereka tidak berniat menjatuhkan AZ secara pribadi, namun ingin menunjukkan bahwa tindakan kekerasan fisik terhadap anak tidak bisa dibenarkan.
“Kami bukan tidak menghargai guru, tapi anak kami pulang dengan bekas tamparan dan merasa malu. Kami juga hanya rakyat biasa, kami hanya ingin ada tanggung jawab dan pelajaran dari peristiwa ini,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan lokal.