JAKARTA – Dunia keamanan siber kembali digemparkan oleh penangkapan pelaku kejahatan digital yang masih berusia sangat muda. Seorang pemuda berumur 20 tahun disebut sebagai salah satu aktor utama di balik jaringan kriminal siber berskala global, yang selama ini beroperasi di balik forum gelap BreachForums.
Pelaku, yang identitasnya masih dirahasiakan oleh otoritas penegak hukum, dikabarkan berperan penting dalam grup peretas terkenal bernama ShinyHunters. Grup ini diketahui telah menjual jutaan data pribadi hasil peretasan dari perusahaan-perusahaan besar dunia.
“Walaupun hanya satu nama yang sering muncul di media, ini sebenarnya operasi kelompok. Banyak dari mereka berusia muda, sekitar 20 tahun, dan menjalankan perannya secara terstruktur dan profesional,” ungkap analis keamanan siber kepada media internasional.
Berawal dari Forum Gelap
ShinyHunters diketahui memanfaatkan BreachForums—pasar gelap daring yang menjadi tempat transaksi data curian—untuk menjual informasi sensitif seperti akun pelanggan, informasi perbankan, hingga dokumen pemerintah.
Setelah BreachForums dibongkar dan ditutup pada Mei 2024, aktivitas grup ini sempat menurun. Namun intelijen siber menyebut mereka tak pernah benar-benar bubar, melainkan beralih ke metode dan kanal komunikasi baru yang lebih tersembunyi.
Pernyataan Resmi Belum Diterbitkan
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari Kepolisian Republik Indonesia ataupun lembaga penegak hukum terkait pengungkapan identitas pelaku maupun rincian penangkapannya. Namun, sejumlah media internasional telah menyoroti kasus ini sebagai fenomena baru di dunia kejahatan digital.
“Ini bukan soal usia, tapi soal kemampuan dan keberanian. Banyak dari pelaku kejahatan digital generasi baru ini belajar sendiri melalui internet dan forum komunitas,” tambah pengamat keamanan digital dari Asia Pacific Cyber Institute.
Ancaman Siber dan Kurangnya Perlindungan Data
Kasus ini menambah daftar panjang kebocoran data global yang melibatkan hacker muda. Indonesia pun berkali-kali masuk dalam daftar negara yang rawan menjadi korban serangan siber, baik terhadap instansi pemerintah maupun sektor swasta.