Indeks

BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat 13–14 Juli, Jambi Termasuk Daerah Waspada

JAMBI – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang berpeluang terjadi pada 13–14 Juli 2025 di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Provinsi Jambi. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Menurut informasi resmi yang dirilis BMKG Pusat, sejumlah provinsi berada dalam status Waspada hingga Siaga terhadap cuaca buruk akibat dinamika atmosfer yang belum stabil. Provinsi Jambi termasuk dalam daftar wilayah yang berpotensi mengalami hujan intensitas sedang hingga lebat, terutama pada siang hingga sore hari.

“BMKG memantau adanya indikasi gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) dan fenomena Rossby Equatorial serta Low Level Jet yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah, termasuk Jambi,” demikian bunyi rilis BMKG, Sabtu (13/7/2025).

BMKG Jambi: Hujan Disertai Petir Berpotensi Landa Merangin dan Sekitarnya

Secara lokal, BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Thaha Jambi mengeluarkan peringatan dini berlaku sejak Sabtu pagi. Dalam keterangan resminya, hujan lebat berpotensi mengguyur wilayah Merangin, Sarolangun, Tanjung Jabung Barat, dan sebagian wilayah Tebo.

“Kami mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi genangan air, pohon tumbang, serta sambaran petir. Periode rawan diprediksi terjadi pukul 09.50 WIB hingga sekitar tengah hari,” jelas Forecaster BMKG Jambi.

Pihak BMKG juga menyarankan warga agar tidak beraktivitas di bawah pepohonan dan memastikan drainase lingkungan tetap lancar guna mengurangi risiko banjir mendadak.

Tren Cuaca Nasional: Jabar, Sumut dan Papua Masuk Status Siaga

Selain Jambi, daerah yang masuk kategori Siaga karena curah hujan tinggi adalah Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan wilayah pegunungan di Papua. Kondisi ini dipicu oleh pertemuan angin di beberapa wilayah Indonesia serta suhu muka laut hangat yang mendukung pertumbuhan awan konvektif.

“Peringatan dini ini bukan sekadar formalitas. Cuaca ekstrem dapat memicu longsor, banjir bandang, dan gangguan transportasi. Kami minta masyarakat tidak menyepelekan peringatan cuaca,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dalam pernyataan resminya.

Nomor TDPSE : 023714.1/DJAI.PSE/05/2025

Exit mobile version