Indeks

Skandal Islamic Centre: Ketika Gubernur Salah Pakai Otak dan Abaikan AUPB

Oleh: Jamhuri-Direktur Eksekutive LSM Sembilan

Apa yang disampaikan oleh Kepala Dinas PUPR Provinsi Jambi tentang Kebocoran, Kesalahan dan Keteledoran adalah sebuah kejujuran individual tanpa nurani.

Sekaligus menelanjangi diri sendiri sebagai seorang berlatar belakang (basic education) sarjana strata satu Pendidikan gagal memahami etimologi ketiga suku kata tersebut.

Bahkan menunjukan ketidak mengertian akan filoshofi yang menyatakan bahwa di mana ada kebohongan di situ ada kejahatan, karena kebohongan itu sendiri adalah kejahatan.

Dari situ dapat ditarik kesimpulan bahwa polemik Islamic Centre disebabkan oleh kekeliruan dalam memahami arti dan ruh Azaz-Azaz Umum Pemerintahan yang Baik (AUPB).

Sebuah kegagalan yang diawali oleh adanya kesalahan cara menggunakan otak hingga lancang mengangkangi azaz profesionalitas dalam menyusun kabinet kerja Gubernur Jambi.

Bayangkan bagaimana azaz tersebut ketika diterapkan oleh seorang dengan latar belakang disiplin ilmu Pendidikan mengelola persoalan tekhnis sipil ataupun masalah konstruksi.

Artinya disini persoalan lebih diawali kesalahan yang telah dilakukan dengan sengaja, memanfaatkan prinsip Baperjakat (Barisan Pengukur Jarak Kedekatan) sebagai tolak ukur pemberian kedudukan dan jabatan.

Dengan perspektive semiotika (tanda dan gejala) akan didapat kesimpulan secara yuridis polemik Islamic Centre terlahir karena adanya kesalahan mempergunakan otak untuk berpikir.

Nomor TDPSE : 023714.1/DJAI.PSE/05/2025

Exit mobile version