Lombok Timur,-Rentetan kecelakaan kembali membayangi aktivitas pendakian Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Hanya berselang sepekan setelah kematian tragis pendaki asal Brasil, Juliana Marins, kini giliran pendaki asal Malaysia, Nazli bin Awang Ma’had (47), yang nyaris meregang nyawa setelah tergelincir di jalur menurun menuju Danau Segara Anak.
Insiden ini terjadi pada Jumat (28/6/2025) siang, saat Nazli bersama rombongan pendaki asing menuruni jalur setelah mencapai puncak Rinjani. Ia dilaporkan terpeleset dan terperosok sejauh puluhan meter di area yang dikenal curam dan licin—tepat sebelum jembatan terakhir menuju Segara Anak.
“Korban menghindari porter di jalur sempit. Karena kondisi licin dan bebatuan longgar, ia kehilangan keseimbangan dan tergelincir,” ungkap Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Yarman, saat dikonfirmasi.
Selamat tapi Luka, Evakuasi Tengah Malam
Nazli mengalami luka memar pada kaki, nyeri pinggang, dan lecet di kepala. Tim gabungan dari TNGR, SAR, porter, dan relawan mengevakuasi korban pada malam hari, dalam kondisi sadar namun lemah. Ia ditandu dari Danau Segara Anak hingga ke Puskesmas Sembalun dan dinyatakan dalam keadaan stabil.
Sebelum kejadian ini, Juliana Marins, seorang pendaki perempuan asal Brasil, ditemukan tewas setelah jatuh ke jurang kawah Rinjani. Kasus itu menyedot perhatian internasional dan menjadi peringatan keras akan masih minimnya sistem pengamanan serta kewaspadaan di salah satu jalur pendakian paling populer di Indonesia.
Rentetan Insiden & Evaluasi Jalur Pendakian
Kedua kejadian dalam waktu berdekatan ini memicu kekhawatiran soal keselamatan pendaki di Rinjani. Apalagi, cuaca ekstrem, kabut tebal, dan padatnya arus wisatawan sejak dibuka kembali musim ini menambah risiko insiden.
Yarman meminta seluruh pelaku wisata, termasuk tour organizer (TO) dan porter, untuk tidak mengabaikan protokol keselamatan, membatasi muatan pendakian, serta terus mengedukasi pendaki terkait risiko medan.
“Fasilitas kami terbatas. Tapi jika semua pihak disiplin dan saling peduli, kita bisa cegah korban berikutnya,” katanya.