Motor Buatan RI Kian Diminati Dunia, Ekspor Tembus 222 Ribu Unit di Awal 2025

TerkiniJambi

Jakarta – Industri sepeda motor Indonesia kembali menunjukkan tajinya di pasar global. Data terbaru mencatat, ekspor motor dalam bentuk utuh (CBU) dari Indonesia mencapai 222.647 unit sepanjang Januari hingga Mei 2025, naik signifikan sebesar 12,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pada bulan Mei saja, ekspor motor nasional tercatat sebanyak 49.618 unit, naik 29,6 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kinerja ini menunjukkan daya saing produk otomotif nasional tetap solid meski menghadapi tekanan ekonomi global dan dinamika geopolitik.

Jenis sepeda motor yang paling banyak diekspor masih didominasi skuter matik (skutik) dengan kontribusi sekitar 50,06 persen, disusul motor bebek (underbone) dan motor sport.

“Peningkatan ini adalah bukti bahwa motor produksi Indonesia diminati di banyak negara. Kami mendorong para produsen untuk terus memperluas pasar dan meningkatkan kandungan lokal, termasuk dalam ekspor motor listrik,” ujar Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, kepada media, Rabu (11/6).

Sejumlah negara tujuan utama ekspor motor Indonesia meliputi Filipina, Vietnam, Malaysia, Kamboja, Jepang, hingga kawasan Afrika dan Karibia. Pabrikan nasional seperti PT Astra Honda Motor dan PT Viar Motor Indonesia tercatat menjadi kontributor utama dalam pengapalan ke luar negeri, termasuk untuk jenis motor sport, skutik, hingga motor listrik.

Tak hanya sepeda motor konvensional, tren ekspor motor listrik dari Indonesia juga mulai menggeliat. Sepanjang 2024–2025, lebih dari 17.000 unit motor listrik telah diekspor oleh berbagai produsen lokal, termasuk kontrak besar pengiriman ke Kamboja dan negara ASEAN lainnya.

“Indonesia punya potensi besar menjadi pusat produksi dan ekspor kendaraan ramah lingkungan di kawasan. Kita targetkan ekspor motor listrik meningkat seiring dukungan insentif dan pasar global yang terbuka,” sambung Faisol.

Kementerian Perindustrian mencatat saat ini terdapat sekitar 40 pabrikan motor listrik di Indonesia yang siap bersaing di pasar ekspor, didukung tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang rata-rata sudah mencapai 74 persen.

Nomor TDPSE : 023714.1/DJAI.PSE/05/2025