Mengungkap Luka Lama, Menatap Masa Depan: Refleksi Mei 1998, Dampak Sosial Ekonomi, dan Harapan Era Pemerintahan Prabowo

Masrul Achmad S.Sos

TerkiniJambi

Bulan Mei 1998 adalah periode kelam namun penting dalam sejarah Indonesia, sebuah masa transisi yang diwarnai gejolak sosial, ekonomi, dan politik yang mendalam. Krisis ekonomi Asia yang menghantam Indonesia pada tahun 1997 memicu dampak domino yang melumpuhkan berbagai sektor. Anjloknya nilai tukar rupiah mengakibatkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dahsyat.

Diperkirakan sekitar 30 juta pekerja kehilangan mata pencaharian, sebuah angka yang mencerminkan betapa luasnya dampak krisis terhadap kehidupan masyarakat.

Dampak Sosial Akibat PHK Massal:
PHK massal ini membawa konsekuensi sosial yang sangat berat. Jutaan keluarga kehilangan sumber pendapatan utama mereka, mendorong banyak orang ke jurang kemiskinan. Ketidakpastian ekonomi menciptakan kecemasan dan keputusasaan di tengah masyarakat.
Daya beli masyarakat menurun drastis, menyebabkan banyak usaha kecil dan menengah gulung tikar. Tingkat kriminalitas dan kerawanan sosial juga dilaporkan meningkat akibat tekanan ekonomi yang ekstrem. Kohesi sosial terkoyak oleh kesulitan hidup yang dialami banyak orang secara bersamaan.

Ketegangan Keadaan Sosial:
Di tengah krisis ekonomi yang parah, ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan Orde Baru mencapai puncaknya. Gelombang demonstrasi mahasiswa yang menuntut reformasi total, termasuk pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), semakin intens. Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998, dengan tewasnya empat mahasiswa, memicu kemarahan yang meluas. Puncaknya adalah kerusuhan sosial yang mengerikan di Jakarta dan beberapa kota lainnya. Aksi penjarahan, pembakaran, dan kekerasan terjadi, meninggalkan trauma mendalam dan luka sosial yang membutuhkan waktu lama untuk penyembuhan. Etnis minoritas juga menjadi sasaran kekerasan dan diskriminasi dalam kerusuhan tersebut.

Menatap Masa Depan: Era Pemerintahan Prabowo
Kini, Indonesia berada di era yang berbeda di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Konteks ekonomi global dan domestik saat ini memiliki tantangan tersendiri, namun tidak dalam kondisi krisis separah tahun 1998. Fokus utama pemerintahan saat ini adalah menjaga stabilitas ekonomi, mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan, dan meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Upaya untuk menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan menjaga stabilitas harga menjadi krusial untuk mencegah dampak sosial ekonomi yang merugikan. Tantangan global seperti perubahan iklim dan dinamika geopolitik juga perlu diatasi dengan kebijakan yang tepat.

Nomor TDPSE : 023714.1/DJAI.PSE/05/2025