SENGETI , – Ratusan warga Desa Kota Karang, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, mendatangi kediaman Kepala Desa mereka AG pada Senin malam (26/5). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk desakan agar Kepala Desa Kota Karang segera mundur dari jabatannya, menyusul kasus dugaan asusila yang melibatkan dirinya.
Didampingi oleh aparat keamanan dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa, warga menyampaikan aspirasi secara terbuka di depan rumah Kades. Mereka mengaku sudah tidak lagi percaya terhadap kepemimpinan sang Kades yang dinilai mencoreng nama baik desa dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Diketahui, sebelumnya Kades Kota Karang AG sempat viral di media sosial karena diduga melakukan perbuatan asusila melalui pesan WhatsApp dengan istri orang. Akibat perbuatannya, ia telah dijatuhi sanksi adat berupa dua ekor kambing. Namun, warga menilai sanksi adat tersebut belum cukup untuk mengembalikan nama baik desa dan memulihkan kepercayaan publik.
“Ini bukan soal pribadi lagi, ini menyangkut martabat desa kami. Kami malu punya pemimpin seperti ini,” ujar salah satu tokoh masyarakat dalam orasinya.
Aksi warga tidak hanya berhenti di situ. Sehari sebelumnya, mereka juga telah menyegel kantor desa dan ruang kerja kepala desa sebagai bentuk protes. Namun, tindakan tersebut tidak direspons serius oleh yang bersangkutan.
Karena itu, warga secara tegas meminta Bupati Muaro Jambi dan jajaran Pemerintah Kabupaten segera turun tangan dan mengambil langkah tegas sesuai aspirasi masyarakat.
“Kami minta Bupati segera memberhentikan Kepala Desa. Kalau tidak ada tindakan, kami akan terus melakukan aksi yang lebih besar,” ancam salah satu warga lainnya.
Situasi saat ini masih kondusif dengan pengawalan dari aparat keamanan. Pemerintah daerah belum memberikan keterangan resmi terkait tuntutan warga tersebut.
