Lebih lanjut, Abdul Sani berharap agar harga pangan di Indonesia khususnya daerah Provinsi Jambi yang dilaksanakan 11 daerah kabupaten kota se provinsi Jambi dapat lebih terjangkau dibandingkan negara lain, sehingga masyarakat dapat merasakan kesejahteraan yang lebih baik. Beliau juga menegaskan betapa pentingnya peran petani dalam produksi pangan.
“Saya berharap kebutuhan harga pangan di provinsi Jambi khususnya dapat lebih murah lagi dari pada negara lain agar rakyat merasakan kesejahteraan, petani merupakan produk pangan yang penting daripada para pejabat elit, tanpa pangan tidak ada negara dan tanpa pangan tidak ada NKRI,” tegasnya.
“Kesulitan petani adalah kesulitan kita bersama, maka dari itu kita harus dapat menyelesaikan kesulitan tersebut bersama-sama, setiap anggaran negara rakyat harus dapat merasakannya,” katanya.
Sementara itu Bupati Muaro Jambi, Bambang Bayu Suseno mengatakan, pangan tentunya merupakan kebutuhan dasar yang harus terpenuhi setiap saat untuk kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia, karena itu kebutuhan akan pangan bagi masyarakat mutlak harus dipenuhi oleh pemerintah.
“Pertanian memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi daerah untuk mendukung pembangunan. Kami menetapkan misi panca cita Muaro Jambi yaitu Maju SDM, Maju Infrastruktur, Maju Ekonomi, Maju Tata Kelola Pemerintah dan Maju Pelestarian Lingkungan, ” Kata BBS.
BBS menjelaskan, pengembangan tanaman padi di Kabupaten Muaro Jambi sangat potensial. Di mana, luas sawah dilindungi saat ini seluas 5.735 hektar.
“Potensi ini akan kami kembangkan dan kelola dengan baik untuk mendukung kinerja Astacita Republik Indonesia Bidang Ketahanan Pangan Nasional, maupun Provinsi Jambi dan Kabupaten Muaro Jambi khususnya. Dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani serta mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional, ” ujarnya.
Dikatakan BBS, dalam pembangunan pertanian sektor tanaman pangan dan Hortikultura di Kabupaten Muaro Jambi masih menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan antara lain, Infrastruktur Pertanian, Alat dan Mesin Pertanian, Pupuk dan Obat-obatan belum optimal dan fenomena alam.