TerkiniJambi.com JAMBI – Permainan jual-beli bahan bakar minyak atau BBM ilegal semakin marak.
Lokasi yang diduga gudang BBM ilegal tersebar di Kota Jambi dan sekitarnya.
Penelusuran Tribun Jambi, gudang-gudang minyak ilegal itu masih beroperasi.
Sumber Tribun yang pernah bekerja di satu di antara gudang tersebut, membeberkan cara permainan BBM ilegal.
Para pemain ada yang telah memiliki perusahaan penyalur BBM yang resmi.
Namun, selain pasokan yang legal, mereka juga membeli BBM yang ilegal.
“Jadi, mereka itu sudah punya perusahaan dan mobil distributor.
Tetapi mereka itu juga banyak bermain BBM dengan beli bahan di tempat yang tidak resmi,” katanya.
dengan membeli bahan dari tempat ilegal, maka akan mendapat selisih harga (keuntungan) lebih besar, dari BBM yang akan dijual ke tempat-tempat industri.
“Harganya jelas di bawah solar non-subsidi, bahkan bisa selisih seribuan dari harga subsidi dan itu pun mereka sudah dapat keuntungan,” ungkapnya.
dengan membeli bahan dari tempat ilegal, maka akan mendapat selisih harga (keuntungan) lebih besar, dari BBM yang akan dijual ke tempat-tempat industri.
“Harganya jelas di bawah solar non-subsidi, bahkan bisa selisih seribuan dari harga subsidi dan itu pun mereka sudah dapat keuntungan,” ungkapnya.
Kalau dioplos seperti itu, kualitasnya pasti kurang bagus dan pelanggan langsung menjauh,” ujarnya.
Narasumber Tribun lain, yang merupakan eks pemilik gudang BBM ilegal namun tak memiliki perusahaan resmi, memaparkan soal pendapatannya.
Saat gudangnya masih beroperasi, dia dapat menjual 300 ton minyak per bulan.
Dari angka penjualan itu, dia bisa meraup untung di angka seratusan juta.
“Tapi sejak menjamurnya pemain, kita semakin kalah dan karena banyak sekarang perusahaan-perusahaan yang memiliki gudang sendiri,” ungkapnya.
Sementara dia mengaku tak punya perusahaan resmi pada saat aktif mengoperasikan gudangnya.
Karena itula kita setop dulu sekarang.
Tapi kalau berhenti, enggak mungkin, karena orang saja bisa dirikan gudang, masak kita enggak,” katanya.
Selama mengoperasikan gudangnya, ia mengatakan mendapatkan BBM dari wilayah Sumatera Selatan.
Di sana, ada tempat pengolahan minyak mentah menjadi minyak siap pakai.
“Kalau dulu beli per ton masih pakai drum dan kita langsung jemput ke sana,” katanya.
Menurutnya, hasil minyak mentah dari sumur-sumur minyak ilegal di Kabupaten Batanghari juga dijual ke wilayah Sumsel tersebut.
“Tempat pemasakan minyak cuma di sana, kalau di Jambi enggak ada.
Tapi lokasinya dekat dari perbatasan sehingga pemain dari Jambi banyak yang jemput langsung dan ada juga melalui penyalur,” pungkasnya. (***)