TerkiniJambi.com NGANJUK – Viral sebuah acara komunitas motor Kerajaan CB Nganjuk berakhir dengan kejadian tidak mengenakkan. Mulai dari peserta yang diduga membuat minimarket merugi, hingga mobil artis penghibur di acara tersebut yang dirusak.
Dalam video yang beredar di sosial media, acara CB atau City Bike tersebut terjadi di sekitar Stadion Warujayeng, Nganjuk, Timur pada Sabtu, 14 Desember 2024. Ada salah satu gerai indomaret yang jadi tempat istirahat dadakan para peserta. .
Nampak terlihat kumpulan pemuda memadati lorong Indomaret untuk beristirahat. Tak hanya sekadar berisitirahat, mereka juga tiduran di lantai minimarket hingga merokok di dalam ruangan yang ber AC. Lantai minimarket pun nampak kotor, dengan sampah-sampah yang berserakan. Peristiwa tersebut dikabarkan membuat pegawai minimarket menelan kerugian mencapai Rp 4 juta.
Video ini lantas menjadi sorotan netizen, banyak orang mengkritik sikap para pemuda yang disinyalir anggota klub CB Nganjuk. Mereka dinilai tidak menghormati tempat umum hingga merusak fasilitas dalam minimarket tersebut.
Mobil Artis Dirusak
Tak cuma itu, bintang tamu yang mau mengisi acara tersebut juga mendapat perlakuan tidak menyenangkan. – Penyanyi Irenne Ghea curhat di sosial medianya, bahwa dirinya terjebak dalam kerumunan massa komunitas.
Akibatnya, dia jadi sulit mencapai venue panggung dan akhirnya tidak jadi bernyanyi. Mobilnya pun menjadi sasaran para peserta, hingga dirusak.
“Setidaknya jangan anarkis sampai mobilku dan mobil teman-temanku di rusak. Kami niatnya ingin menghibur kalian, kenapa malah seperti tidak dihargai,” ungkap Irenne, dikutip Senin 16 Desember 2024.
Terlihat banyak baret yang cukup dalam di body mobilnya. Hal itu membuat Irenne sangat kecewa, terlebih pihak panitia diakui Irenne tidak responsif atas apa yang menimpa dirinya.
“Bayangin, di tengah-tengah massa beribu-ribu orang, mobilku diguncang-guncang, ditendang, dibaret-baretin, dipukuli ribuan orang, dikata-katain kotor. Katanya mau dibakar juga mobilku, tanpa ada panitia yang membantu. Ya Allah, benar-benar trauma seumur hidup,” kata Irene…(***)